Chapter 37

801 138 10
                                    

8 September 2021

•••

Si kembar dan teman-temannya senang bukan kepalang mengetahui Baskoro dan Bu Shafa bermaaf-maafan dan kali ini Baskoro begitu tulus dan manis mengatakannya. Satu hal yang mereka tahu.

"Papi kami/kalian udah move on!" Mereka serempak berkata, kekompakan enam anak cerdas dari TK itu memang tiada duanya.

Mereka yakin keduanya akan semakin dekat dan dekat, jika Baskoro semakin menjadi pria yang ngalus, bukan bar bar seperti dulu. Kini Baskoro masuk ke mobil lagi dan anak-anak masih tersenyum bahagia ke arahnya.

Baskoro yang baru menyalakan mesin mobil menyadari senyuman aneh mereka, seketika mengerutkan kening. "Kenapa kalian senyam-senyum begitu? Gak sabar makan bareng lagi ya?"

Mereka mengangguk bahagia dan Baskoro tersenyum hangat, pun menjalankan mobilnya kemudian.

"Siap, berangkat! Kalian boleh jajan apa aja sepuas kalian!" Anak-anak semakin bersorak gembira mendengarnya.

Terlebih tampaknya Baskoro akan berubah, pasti demi Bu Shafa bisa mencintainya. Mereka dan pemikiran lugu anak-anak mereka berkata demikian. Baskoro pasti memulai start menjadi layaknya Pak Juan agar Bu Shafa suka.

Yeay!

Sementara mereka bahagia, Shafa masih sangat memikirkan ungkapan Baskoro tadi. Apa itu hanya perasaannya saja? Atau memang ada maksud terselubung? Kenapa perasaan Shafa jadi tidak enak tentang perubahan Baskoro dan perkataannya tadi.

Seakan-akan ... itu sebuah pesan terakhir.

Shafa menarik napas kaget, apa Baskoro se-down itu hingga berinisiatif bunuh diri?! Shafa panik, Baskoro itu single parent dua anak, kenapa Baskoro tak memikirkan masa depan mereka berdua dan lagi Baskoro harusnya sadar betapa berharganya dirinya bagi si kembar.

Oke, tenang dulu tenang!

Shafa harus tenang, ia tak boleh membuat paranoia ini mengambil alih. Ia belum tahu pasti kebenarannya tetapi memang tak ada salahnya untuk antisipasi perasaannya ini. Jika Baskoro memerlukan bantuan, ia tahu siapa yang bisa menolongnya.

Segera, Shafa menghubungi Juan, tetapi nyatanya ....

Panggilan sama sekali tak diangkat, tak ada jawaban, bahkan pesan Shafa saja hanya centang satu tanpa kepastian. Tampaknya Juan sibuk, ya pastinya, urusan keluarga. Shafa sadar ia tak bisa mengganggunya sekarang dan ia harus memutar otak cara menangani ini sendiri.

Shafa ini mantan stalker paling hebat saat di masa ia menjadi secret admirer Juan, mungkin skill itu masih ada dan bisa dimanfaatkan.

Ya, Shafa harus.

Selain demi membuat Juan tak merasa bersalah jika memang benar Baskoro down karena tingkah mereka, ini juga untuk si kembar yang hanya memiliki ayah mereka. Shafa harus bertindak, apa pun risikonya, demi orang-orang yang dia cintai dan sayangi.

Dan saat itulah, Shafa memutuskan diam-diam mengikuti Baskoro, diawali dengan menyamar jadi orang lain sambil memasuki restoran vegetarian. Di sana ada Baskoro dan anak-anak yang tengah makan es krim, makanan penutup. Mereka tampak bahagia dan seperti tadi, Baskoro kalem dan dewasa.

Sifatnya semakin mencurigakan.

Karena ada orang yang akan mengakhiri hidupnya, kadang akan melakukan hal terbaik, demi orang di sekitarnya. Shafa semakin curiga, sedih, dan khawatir, tetapi ia menekan itu semua dan fokus ke penjagaannya kepada ayah si kembar.

Mereka selesai makan dan Shafa masih memperhatikan hingga keluar restoran. Mungkin masih aman.

Semoga saja.

Ugh semoga semoga semoga!

Shafa mau tak mau berpisah dengan Baskoro dan anak-anak karena dia harus pulang, tetapi perasaannya sangat tak tenang dan berdoa sepanjang malam demi keselamatan ayah si kembar itu. Memikirkannya hingga akhirnya lelah sendiri dan di tengah malam Shafa memasuki alam bawah sadarnya.

Tidur dan mulai memimpikan sesuatu.

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

DUDA DAN DUA BOCIL KEMBARNYA [B.U. Series - B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang