Chapter 40

1K 149 12
                                    

11 September 2021

•••

Baskoro yang mendengar suara teriakan seorang wanita itu menoleh kaget ke sumber suara, siapa pun pasti akan kaget karena yang dia tahu di kuburan--yang sering ada adegan horor--hanya dirinya sendiri di sana. Rasa takut seketika hadir di dada Baskoro, pria itu meneguk saliva.

"Apa itu, haaaa apa?!" Namun, suaranya seperti suara manusia yang ketakutan, ada di balik salah satu pohon bersemak cukup jauh dari dirinya berpijak.

Meski ada rasa ngeri karena film horor yang Baskoro tonton ada setan yang bisa meniru suara manusia, tetapi tak mungkin suaranya begini. Lagi, ia mengenali suara itu.

Sintya istrinya kah?

Tapi suaranya agak beda, tetapi masih dikenalinya. Hal ini membuat Baskoro pelan tetapi pasti menghampiri ke arah sana dan melompat keluarlah seorang wanita yang masih memekik ketakutan seraya mengusap-usap badannya. Wanita muda yang tengah memakai baju dinas dan tak seharusnya ada di sini.

Lho?

Apa ini setan? Mustahil guru dari anak-anaknya di sini, kan?!

"Bu-Bu Shafa?" tanya Baskoro ragu-ragu, takutnya kunti yang menyamar, dan Shafa terdiam karena suara Baskoro.

Shafa sama-sama syok sekarang, matanya membulat sempurna melihat Baskoro begitupula sebaliknya. Ia ketahuan!

"Pa-Pak Baskoro--" Shafa tak tahu harus berkata apa.

"I-Ibu kok bisa di sini? Ibu ... bu-bukan hantu kan?" Baskoro mulai menatap ngeri, tetapi wujud di hadapannya terlihat terlalu nyata untuk sekadar hantu. Atau ini setan yang kuat hingga bisa merubah wujudnya dengan sempurna?

Baskoro meneguk saliva.

Shafa sebenarnya ingin menggeleng, menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, ia jujur merasa bersalah sekarang karena kekhawatirnya dan ingin memilih jujur saja soal tujuannya. Namun, belum seperdetik, Baskoro sudah pingsan seketika.

"Pak Baskoro?!" pekik Shafa, menghampiri Baskoro yang pingsan.

Ia menatap sekitaran yang sepi. "Tolong!" Shafa mulai memanggil sekitaran, ia tak bisa mengangkat tubuh Baskoro yang berat. "Tolong!" Tak ada sama sekali orang di sini, bagaimana ini?!

Shafa berusaha menyadarkan Baskoro, menepuk pipinya, mengecek nadi dan napasnya yang syukurlah masih aman, kemudian mengeluarkan minyak kayu putih dan mengusapkannya ke Baskoro, mendekatkan juga ke hidungnya dan syukurlah Baskoro mulai membuka mata lagi.

"Pak Baskoro, syukurlah ...." Shafa berpikir dia yang membuat Baskoro terbunuh, takut sekali wanita itu sampai matanya mulai berkaca-kaca.

"Ke-kenapa?" Dan melihat Shafa lagi, mata Baskoro membulat sempurna dan menjauhkan diri dari Shafa.

"Pak, saya bukan hantu, saya manusia nyata, saya memang ... Bu Shafa." Shafa segera menjelaskan dan Baskoro seketika terperangah karena ucapan itu.

Ini halusinasi, setan kuat, atau memang Shafa asli?! Bagaimana bisa ke sini?!

"Su-sungguh?" tanya Baskoro, dan matanya melihat Shafa memegang minyak kayu putih.

Aneh juga setan bawa minyak kayu putih.

"Sebenarnya ...." Shafa pun menjelaskan kenapa ia bisa mengikuti Baskoro ke sini, mendengar pengakuan Shafa yang begitu jujurnya Baskoro jadi terheran sekaligus terharu.

"Saya mohon maaf sudah nguntit Bapak, dan nguping. Saya benar-benar menyesal!" Shafa begitu merasa bersalah karena melihat sisi terlemah Baskoro, banyak pria tak suka sisi lemahnya terlihat ....

Namun entahlah, Baskoro tak marah, justru ia merasa bersyukur.

"Kamu ... ternyata sangat peduli dengan anak-anak saya, ya." Baskoro tersenyum hangat.

Shafa sempat khawatir kena omel Baskoro dengan apa yang ia lakukan, tetapi siapa sangka Baskoro malah bereaksi begitu. Dan kalau dilihat-lihat, Baskoro lebih tampan dengan sikap begini sekarang.

Astaga, Shafa mikirin apa!

"Tapi kamu baru aja keluar kota, dan bukannya kamu harus ngajar kan?" Pertanyaan itu seketika membuat tegang Shafa, kekhawatirannya membuatnya lupa kewajiban itu. "Ah ... salah saya sih karena ambigu kemarin. Maaf, maaf sekali."

"Bu-bukan Bapak, kok. Bukan. Ini salah saya sendiri, saya--"

Baskoro tertawa pelan. "Udah, udahlah, jangan salah-salahan, entar gak ada abisnya. Biar saya antar kamu ke sekolah, saya akan ngomong ke kepsek nanti buat bantu kamu."

Shafa kaget, membantunya? Ia sudah membuat masalah hari ini dan Baskoro berbaik hati begini. Ugh, Shafa terlalu syok hingga tak banyak bereaksi dan menurut saja apa yang dilakukan Baskoro.

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

DUDA DAN DUA BOCIL KEMBARNYA [B.U. Series - B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang