23. Persaingan

42 4 0
                                    

Jangan lupa follow:

Jangan lupa komen di setiap paragraf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa komen di setiap paragraf

Selamat membaca cerita Mellifluous Ineffable


***

Nanda memasukkan mobil nya ke dalam pekarangan rumah Adit, ia mematikan mesin mobil nya lalu membuka pintu dan mengunci mobil nya. Nanda mengambil ponsel nya di tas sambil menyenderkan tubuh nya di mobil. Ia mencari kontak Adit dan menekan tombol telepon.

"Halo, kak. Gue udah sampe depan rumah lo nih." ujar nya.

"Masuk." sahut Adit.

"Malu. Lo nya keluar aja ya kak."

"Mager." sahut Adit lagi terlihat tidak bersemangat.

"Yang nyuruh gue kesini siapa? Lo kan? Jadi lo yang harus keluar kak."

"Yang ambisi banget mau ikut lomba siapa? Lo kan. Jadi tinggal masuk aja."

Nanda berdecak, berdebat dengan Adit memang tidak akan ada habisnya. "Oke kalo lo nggak mau keluar, gue balik. Lagian lo yang nyuruh gue kesini. Gue bisa bilang ke Bu Tika besok."

Mendengar itu, Adit pun panik. Ia langsung loncat dari kasur nya dan keluar dari kamar. "Iya-iya ini gue lagi turun lo tunggu disitu." ujarnya sambil menuruni tangga. Adit berjalan mendekati pintu dan membuka pintu itu. Terpampang lah dengan jelas Nanda yang bersandar pada mobil nya dengan wajah ditekuk. "Ayo masuk!"

Nanda mengikuti langkah Adit masuk ke dalam rumah. Saat sudah di dalam, mereka disambut oleh Arlena yang baru saja dari dapur dan memegang piring di tangan nya.

"Halo tante, apa kabar?" sapa Nanda.

Arlena tersenyum, "Ehh, Nanda. Halo juga. Kabar tante baik, kabar kamu gimana?"

"Nggak baik dia, Ma. Suka nya marah-marah. Masa tadi Adit suruh masuk aja nggak mau." kata Adit.

Nanda melotot pada Adit. Cowok ini benar-benar menyebalkan.

"Adit kamu nggak boleh gitu. Nanda kan tamu nggak mungkin lah langsung masuk. Kamu juga, kalo ada tamu tuh disambut dengan baik bukan nya malah di ajak berantem." ujar Arlena.

Nanda menjulurkan lidah nya pada Adit karena merasa dibela oleh Arlena. Adit menatap Nanda malas, cowok itu sudah bersumpah serapah bahwa ia akan membalas nya nanti.

"Oh iya Nanda ini tante buat kue tadi, kebetulan ada sisa nya. Ini kamu makan!" Arlena menyodorkan piring dengan 2 potongan kue.

MELLIFLUOUS INEFFABLE: My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang