21. Baper

63 5 4
                                    


Selamat membaca cerita Mellifluous Ineffable

Jangan lupa follow:

Jangan lupa follow:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Nanda memasuki ruangan Ineffable, atensi cewek itu sejak tadi tidak teralihkan pada satu orang cowok yang tengah asyik duduk di kursi dengan cewek di samping nya. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang baru saja dimabuk cinta. Ah, memang sepasang kekasih ya?

"Permisi, ada orang disini?" ujar nya sambil menatap kesana kemari.

Dhian, Kevin, Reza, dan Fikri yang tengah berdiskusi di pojok ruangan mengalihkan pandangan nya menatap Nanda. Evelyn dan Tasya yang tengah memainkan ponsel nya menatap Nanda yang tengah berdiri tak jauh dari nya. Sedangkan Adit dan Shafira yang tengah duduk di kursi itu beralih menatap Nanda.

"Disini ada yang kehilangan kalung?" tanya Nanda.

"Kalung? Kalung Ineffable?" imbuh Kevin. Nanda mengangguk yakin. "Bukan nya kalung lo katanya hilang ya, Dit."

Adit menatap Kevin sekilas, "Iya sih. Coba mana lihat. Barang kali punya gue."

Nanda menggeleng pelan, "nggak ada kak. Gue emang lihat tadi di toilet tapi nggak gue ambil karena nggak tau punya siapa. Saran gue sih ya kalo emang itu punya lo ambil aja sendiri."

Adit terlihat menahan kesal, sedangkan Dhian, Kevin, Fikri, dan Reza tidak bisa menahan tawa nya. Mereka tertawa karena sepertinya Nanda sengaja membuat Adit kesal.

"Terus lo ngapain kesini?" tanya Adit.

"Ya ngasih tau. Masih untung kan gue kasih tau. Walaupun barang nya nggak ada setidaknya ada niat baik dari gue." Nanda langsung mengunci bibir nya rapat-rapat saat melihat Adit beranjak berdiri dengan wajah terlihat menahan amarah.

"Nggak guna tau nggak! Lebih baik lo pergi dari sini kalo cuma itu urusan lo." kata Adit.

"Gitu banget sih, Dit. Seenggaknya Nanda udah niat baik buat ngasih tau walaupun barang nya nggak ada jangan main usir gitu aja lo kata dia kucing." ujar Dhian.

Adit menatap Dhian sekilas, lalu menatap Nanda kembali. "Ya udah tunjukkin ke gue dimana kalung nya sekarang?"

"Kalung nya?" ujar Nanda. "Dimana ya? Aduhhhh gue lupa kak."

"Nanda.. " ucapan Adit halus tapi mengandung makna yang cukup menyeramkan.

"Karena kalung nya nggak ada gue balik ya. Gue cuma bilang itu aja si ya walaupun nggak penting seenggaknya niat gue baik perlu dihargai." Nanda berbalik dan berjalan keluar dari ruang Ineffable. Saat sampai di ambang pintu, Nanda membalikkan badan nya menatap Adit yang masih menatap nya. Nanda merogoh saku seragam nya lalu menunjukkan sekilas kalung itu pada Adit. Cewek itu juga menjulurkan lidah nya meledek Adit. Di detik selanjutnya, cewek itu berlari dengan sekuat tenaga keluar dari ruang Ineffable menghindar dari kejaran Adit.

MELLIFLUOUS INEFFABLE: My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang