6. Kunjungan Pihak Penyelenggara

83 5 5
                                    

Hai, ketemu lagi kita.

Seperti biasa aku nggak akan pernah lupa untuk mengingatkan jangan lupa vote, jangan jadi pembaca gelap ya. Jangan lupa juga follow dan komen di setiap paragraf supaya aku lebih semangat.

Jangan lupa juga follow:

Jangan lupa juga follow:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kita sebenarnya pemeran utama dalam cerita hidup kita masing-masing.

Selamat membaca cerita Mellifluous Ineffable


***

Keesokan hari nya, pagi-pagi sekali. Nanda dan Adit baru saja sampai di sekolah, bahkan belum ada siapapun di kelas kecuali mereka. Bahkan mereka baru saja menyimpan tas di kursi nya. Tetapi ucapan horror dari Bu Tika yang tiba-tiba muncul di depan pintu kelas mereka tentu membuat mereka terkejut.

Akhirnya mau tak mau, Nanda dan Adit menuruti permintaan Bu Tika untuk menuju aula.

Seperti saat ini, Bu Tika tengah memberi pencerahan pada Adit dan Nanda yang tampak nya tidak terlalu mendengarkan perkataan Bu Tika. Mereka hanya mengangguk dan mengiyakan agar cepat.

"Kamu siap Nanda? Atau mau ibu ganti?" tanya Bu Tika.

Nanda yang awalnya acuh dengan perkataan Bu Tika seketika membelalakkan mata nya dan dengan segera berkata, "Nggak Bu, saya siap kok. Dari kemarin loh saya latihan sampai malam masa ibu nggak ngehargain usaha saya dengan mau gantiin saya sama orang lain."

"Oke, bagus kalo gitu." kata Bu Tika. Pandangan guru itu teralih pada wajah Adit dan kaki Nanda yang di plester. "Eh itu wajah Adit sama kaki Nanda kenapa?"

"Kaki saya luka gini karena Kak Adit nabrak saya Bu, jahat banget kan dia." Nanda mengatakan nya dengan sangat dramatis, seolah-olah luka itu sakit sekali.

"Eh, nggak usah lebay ya lo! Saya nggak sengaja Bu. Ini muka ganteng saya ternodai gini juga karena nolongin dia waktu digodain preman. Coba lo pikir kalo nggak ada gue, gimana nasib lo? Bukan nya berterima kasih malah bikin fitnah yang nggak-nggak!" Adit tentu tak terima dengan perkataan Nanda.

"Oh jadi lo nggak ikhlas nolongin gue? Kalo nggak ikhlas padahal gapapa nggak usah ditolongin gue bisa jaga diri gue sendiri."

"Masa iya? Bukan nya lo ketakutan waktu ditarik sama preman itu? Itu yang lo bilang lo bisa jaga diri lo sendiri? Hahaha lucu. Nggak usah gengsi buat minta tolong deh, Nan."

MELLIFLUOUS INEFFABLE: My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang