4. Latihan Vocal

83 6 2
                                    

Heyyo, ketemu lagi kita

Jangan lupa vote, komen di setiap paragraf

Jangan lupa juga follow:

@zaqluby_
@in3ffable_ofc
@adityaravindraa_
@kevinclarnc_
@rezadnan_
@nandazchr_
@annaiscblla_
@dhian.mchvlys13_
@rendyfransiscokendrick
@fikrialterio
@lily.altn15_
@ryanarsyad15_
@tasyanyr_
@evelynkyvr_
@dwiel_fina
@zynatayaputra

Kita sebenarnya adalah peran utama dalam cerita hidup kita masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita sebenarnya adalah peran utama dalam cerita hidup kita masing-masing.

Selamat membaca cerita Mellifluous Ineffable

***

Seperti yang sudah diperintahkan oleh Bu Tika sebelumnya, mau tidak mau Nanda harus terima jika diri nya hari ini harus berlatih dengan Aditya. Idol Champ Competition sudah ia tunggu dari lama, dan kali ini ia mendapatkan kesempatan emas untuk mengikuti kompetisi itu. Jadi masalah harus berlatih dengan Aditya, cowok menyebalkan itu harus ia pendam selama beberapa hari ke depan.

Aditya kini sedang berdiri di depan kelas Nanda, menunggu cewek itu keluar lalu mereka akan berlatih. Sebenarnya ini belum jam pulang, tapi Aditya dan Nanda diberi waktu untuk pulang terlebih dahulu karena hendak latihan untuk persiapan besok. Sudah 30 menit berlalu, tapi Nanda belum keluar kelas juga. Seharusnya cewek itu sudah keluar dari tadi. Apa mungkin Nanda memang sengaja tidak mau keluar dan menemui Aditya?

Dwi yang melihat Aditya sudah menunggu daritadi menepuk bahu Nanda dan berbisik, "Nan, itu Kak Adit di depan kelas ngapain? Nungguin lo bukan?"

Nanda mengikuti arah pandang Dwi, lalu menjawab. "Dia nungguin gue, kita disuruh latihan buat Kunjungan Pihak Penyelenggara besok. Tapi gue males, Dwi."

"Dia emang nyebelin sih, tapi masa si lo males sama dia kalo cewek lain yang ada di posisi lo pasti semangat banget." ujar Dwi.

"Tapi gue nggak termasuk cewek lain itu," balas Nanda acuh.

"Boleh nggak sih gue gantiin posisi lo?"

Nanda terdiam lalu menatap Dwi sekejap, "Nggak tau, coba aja bilang ke Bu Tika. Asalkan lo mau gantiin posisi gue sebagai vocal Mellifluous dan perwakilan dari kelas 11, nggak gampang loh."

Dwi terdiam, ia tau bagaimana susahnya untuk menjadi vocal Mellifluous sekaligus perwakilan dari kelas 11, Bu Tika selalu menekan Nanda dan membandingkan suara Nanda dengan Aditya. Aditya yang vocal nya stabil atau apalah itu. Ya tidak apa-apa jika membandingkan dengan maksud agar tidak cepat puas dengan hasil sendiri dan termotivasi untuk menjadi lebih baik, tapi ini membandingkan dengan unsur vocal mereka harus sama. Mana bisa? Setiap orang kan punya keunikan tersendiri. Jika memang vocal Nanda tidak sama dengan Adit, ya itu lah keunikan dan kelebihan dari Nanda yang membuat nya berbeda dari yang lain. Dwi terkekeh pelan, "Nggak jadi deh, suara gue nggak sebagus lo. Emang udah lebih baik gue jadi drummer aja."

MELLIFLUOUS INEFFABLE: My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang