45. Pendaftaran Atas Kekecewaan

48 2 0
                                    

Hai semua, tim Adnan gimana nih berlayar atau nggak?

Jangan lupa vote dan penuhi setiap paragraf dengan komentar kalian

Selamat malam minggu❤

Selamat membaca cerita Mellifluous
Ineffable

***

"Lo tuh gimana sih, kurang mahal gue bayar lo sampe rencana yang udah kita susun bisa gagal?" tanya Tasya pada Shafira.

"Maaf kak, gue udah berusaha semaksimal mungkin ngejalanin semuanya tapi nyatanya nggak semudah itu. Sampe-sampe gue jadi punya perasaan lebih sama kak Adit," sahut Shafira.

"Udah gagal berani lagi suka sama Adit nyali lo gede juga ya!" Tasya berjalan mendekati Shafira. Tasya memegang dagu Shafira dan menekan nya. Shafira yang ditatap seperti itu hanya bisa terdiam. "Jangan mentang-mentang selama ini gue ngebiarin lo deketin Adit, lo jadi seenaknya ya. Inget gue nggak suka cewek manapun deket sama Adit termasuk lo!"

Tasya melepaskan dagu Shafira kasar. Ia melipat tangan nya di perut. Tatapan nya begitu mengintimidasi semua orang yang melihatnya.

"Oh jadi gini, karena lo nggak bisa jatuhin gue sendiri nyuruh orang juga buat bantuin rencana lo? Tapi masih tetep gagal ya?" tanya Nanda. Ia tiba-tiba datang dari balik tembok.

"Kak Nanda plis tolong aku kak... "

Shafira memohon pada Nanda. Cewek itu menyatukan tangan nya memohon pertolongan Nanda dari Tasya.

"Ini urusan lo sama kak Tasya, gue nggak mau ikut campur. Jadi gue nggak bisa nolongin lo, sorry ya!" kata Nanda.

Tasya terkekeh melihat nya. "Sok-sok an nggak mau ikut campur padahal lo sendiri emang suka kan caper sama Adit?"

"Sejak kapan ya gue caper sama dia? Bisa tolong kasih tau kapan dan dimana nya barangkali gue lupa. Tapi seinget gue sih nggak pernah ya."

"Sikap lo selama ini caper loh, masih nggak nyadar juga?" tanya Evelyn.

Nanda tampak berpikir. "Nggak. Soalnya gue nggak pernah ngelakuin segala cara buat dapet perhatian nya kak Adit, gue pernah nya ngelakuin segala cara buat bales kalian."

"Kak Nanda gue mohon tolong bilangin ke Bu Tika ya kasih keringanan hukuman buat gue sama temen-temen gue," kata Shafira.

"Enak banget ya lo ngomong gitu, boleh aja sih gue bilang gitu tapi nanti mereka berdua juga gue sebut sebagai dalang nya gimana, adil kan?" tanya Nanda sambil menatap Tasya dan Evelyn.

"Belagu banget ya lo mentang-mentang Adit udah bilang di depan semua orang kalo dia suka sama lo, jadi lo merasa ada pelindung ya sekarang?!" kata Tasya.

"Daridulu sebelum gue tau dia suka sama gue atau nggak, emang nya pernah ya gue takut? Perasaan sama aja deh. Tapi kasian juga ya kalian berdua udah berjuang cari cara mati-matian eh yang disukai sama kak Adit malah gue yang cuma diem aja." ujar Nanda.

Tasya mengangkat tangan nya hendak menampar Nanda, tapi Nanda tampak tak perduli. Cewek itu menatap Tasya dari atas sampai bawah dengan tatapan mengejek lalu melenggang pergi dari sana sebelum Tasya mendaratkan tamparan nya. Tasya kesal karena rencana nya tak berhasil dan Nanda malah semakin berani untuk melawan nya. Tasya mengacak rambut nya prustasi.

MELLIFLUOUS INEFFABLE: My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang