27. Gengsi

38 1 0
                                    

Jangan lupa komen di setiap paragraf nya.

Selamat membaca cerita Mellifluous Ineffable

***

"Kita mau ngapain sih ke taman?" tanya Nanda.

"Cocok deh taman nya sepi." ujar Adit sambil menatap hamparan rumput hijau yang ada di depan nya. Sepi, tidak ada orang sama sekali. Tapi, langit dan cuaca sangat mendukung.

"Jadi lo sengaja ngajak gue ke taman yang sepi? Mau ngapain?" tanya Nanda.

"Nanda, otak lo tuh aduh. Tadi kan awalnya gue bilang mau nulis lirik maka nya cari tempat nyaman dan sepi. Lo pikir kita bisa nulis lirik di tempat yang rame, kayak pasar atau mall gitu? Mikir apa lo!" balas Adit.

"Ya abis nya lo ngomong setengah-setengah. Jadi salah paham kan gue." sahut Nanda.

"Stt, udah ayo!" Adit berjalan masuk ke dalam taman diikuti Nanda di belakang nya.

Adit menyapu pandangan sekitar, lalu ia berjalan mendekat ke bawah pohon yang di depan nya terdapat jurang dengan pemandangan yang cantik. Ia duduk di bawah pohon lalu menatap Nanda yang masih terdiam berdiri. "Ngapain lo masih disitu? Sini!" Adit melambaikan tangannya.

Nanda berjalan mendekat dan duduk di samping cowok itu. Ia mengikuti arah pandang Adit yang menatap rumah-rumah dan hamparan sawah di bawah.

"Bagus kan pemandangan nya? Ini tempat favorit gue kalo biasanya nulis lagu." ujar Adit.

"Iya cantik pemandangan nya kayak gue." sahut Nanda.

Adit menatap Nanda. Lalu melihat wajah cewek itu dengan seksama. Lalu beralih menatap pemandangan di depan nya.

"Ngapain sih lo ngeliatin gue kayak gitu?" tanya Nanda.

"Beda ah, lo jelek pemandangan nya cantik." celetuk Adit jail.

"Ihhhh, ngeselin!"

"Sttt, lo niat nya mau apa kesini? Nulis lirik kan? Fokus!"

"Kita emang bisa ya kak nulis lirik dalam waktu 2 hari? Kecepetan nggak sih, gue nggak yakin. Biasanya gue kalo nulis lirik berbulan-bulan itu juga nggak selesai-selessi." ujar Nanda.

"Justru itu yang ngebedain gue sama lo. Gue dikasih waktu 1 hari aja bisa selesain lirik lagu. Sebagian besar lagu Ineffable gue yang nulis lirik nya." kata Adit. "Kan tugas gue disini bimbing lo gimana sih, biar lo bisa bikin lirik dalam keadaan apapun."

"Gue nggak ngerti sama otak lo kak sumpah. Otak lo kek nya encer aja gitu bercabang kalo soal musik, tapi kok soal MTK kayaknya mumet." jawab Nanda.

"Gue benci MTK, gue mending di suruh nulis lirik buat 5 lagu atau bahkan lebih daripada ngerjain rumus MTK."

"Gue sama kayak lo sih kak, tapi beda nya gue dua-dua nya sama aja pusing."

"Terus lo bisa nya apa Nanda Zachira!"

"Nggak tau, hehe." sahut Nanda sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Oke, balik ke topik awal. Hal yang pertama kali kita pikirin sebelum nulis lirik adalah tema lagu nya apa. Bukan di lirik lagu aja sih sebenernya di semua hal juga sama. Hal yang terpenting dan paling utama pasti nentuin tema. Jadi gue mau nanya sama lo ada ide buat tema nya nggak?"

"Tema nya tentang sebuah hubungan yang saling menyayangi. Jadi cewek sama cowok nya beruntung saling memiliki satu sama lain. Mereka saling percaya, saling nerima kekurangan satu sama lain sampai cewek ini jadi diri dia sendiri saat sama cowok. Lebih tepat nya bertemu dengan cowok yang tepat. Pokoknya definisi hubungan yang sehat." ujar Nanda.

MELLIFLUOUS INEFFABLE: My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang