14. Konser (1)

56 5 2
                                    


Now playing | Ada Band-Manusia Bodoh

Selamat membaca cerita Mellifluous Ineffable

Jangan lupa vote dan komen nya

***


"Nggak asik lo pake duit." kata Kevin.

"Lah kan emang gue nggak ada cewek, ya udah pake duit aja." balas Adit lalu mengambil kembali uang nya.

"Langsung diambil uang nya? Nggak dibagi-bagi kita?" tutur Fikri.

"Ck, udah kaya juga masih nggak modal heran gue." Adit membagikan selembar uang berwarna merah pada keempat temannya. "Satu lembar aja ya, kalian udah kaya kok di dompet juga gue yakin banyak. Tapi gapapa gue kasih buat isi bensin lumayan."

Dhian mengambil selembar uang itu lalu mengangkatnya tinggi-tinggi, mengamati dengan seksama. Lebih tepat nya menerawang. "Asli kan ini dit?"

"Apa? Lo tadi bilang apa? Masa iya gue punya duit palsu." tukas Adit.

"Iya sih lumayan buat isi bensin nggak bawa uang cash gue." Dhian memasukkan uang itu pada saku seragamnya.

Kevin meraih ponsel nya yang masih tergeletak di hadapan nya lalu memasukkan kembali pada jas seragamnya. "Jangan lama-lama liatnya nanti pada suka gue yang ribet."

"Dih." ujar Fikri. Cowok itu juga menyimpan ponsel nya kembali diikuti Dhian dan Reza.

Tasya memegang gagang pintu ruang latihan dan membuka nya, kelima anggota Ineffable langsung menoleh ke pintu saat pintu terbuka. "Halo para coganku." sapa Tasya. Ia berjalan ke ruang kecil itu lalu duduk di samping Adit.

"Eh ada neng Tasya cantik... " ujar Kevin menggoda Tasya.

"Adik gue juga lo goda Vin? Akhlak lo dimana gelud yok kita!" kata Adit yang tak terima.

"Becanda elah, Dit. Sensi amat lo, ya kali gue sama Tasya nanti kita iparan dong!" tutur Kevin.

"Pikiran lo udah kesana ternyata vin." ujar Fikri.

"Kevin kebelet nikah kali!" ucap Dhian yang langsung mendapat geplakan dari Kevin. "Sembarangan lo kalo ngomong!"

"Kalian lagi main apa?" tanya Tasya.

"Main truth or dare." sahut Reza.

"Udahan belum mainnya? Gue mau ikutan dong."

"Boleh-boleh." jawab Fikri lalu memutarkan botol nya kembali. Dan kali ini berhenti tepat mengarah ke Tasya.

"Truth." ujar Tasya.

"Oke, jawab jujur apa di antara kita berlima ada yang lo suka?" tanya Reza.

"Za, pertanyaan lo apa banget dah. Nggak ada yang lain apa?" ujar Adit.

"Gapapa, emang kenapa si? Gue cuma pingin tau aja." balas Reza.

"Oke, gue jawab." Tasya terdiam sejenak. Menatap Adit yang ada di samping nya sangat dalam. Mata nya menjelaskan segalanya walaupun bibir nya diam. Jantung Tasya berdetak lebih cepat, bibirnya getir dan tubuhnya gemetar.

MELLIFLUOUS INEFFABLE: My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang