43. Terungkap nya Rahasia

54 3 0
                                    

Hai, semua. Bertemu lagi?

Siap untuk menghujat Adit?

Adnan berlayar?

#Iya

#Tidak

Selamat membaca cerita Mellifluous
Ineffable

***

Shafira beranjak berdiri melihat video yang sedang ditayangkan, darimana Dhian bisa mendapatkan video itu? Ia menatap Adit yang menatap nya kecewa.

Adit berdiri dan berjalan ke depan, Shafira dengan segera berlari mengejar dan menahan tangan cowok itu. "Kak tunggu!"

"Apalagi?" tanya Adit dengan wajah dingin.

"Wah tontonan gratis nih!" seru Zyan.

"Iya pop corn mana pop corn!" balas Ryan.

"Ini semua nggak seperti apa yang kakak lihat, ini salah paham."

"Salah paham apalagi sih? Kurang jelas bukti di depan? Lo yang udah fitnah Nanda nyebarin lagu ke sekolah. Udah jelas-jelas itu muka lo gimana bisa salah paham? Lo mau ngelak dengan bilang itu editan gitu?!" seru Adit tampak emosi.

"Tapi kak... "

Shafira menggantungkan kalimat nya, dengan segera Adit membalas. Adit pikir sekarang waktu yang tepat untuk membongkar semuanya, di depan semua orang. Agar tak ada lagi kebohongan dan sandiwara. Ia harus segera menyelesaikan semuanya sebelum semakin rumit.

"Sha, kayaknya ini waktu yang tepat buat gue jujur tentang semuanya. Gue udah muak sama lo, dari awal gue nembak lo dan jadiin lo pacar gue karena gue mau test Nanda. Gue sama sekali nggak suka sama lo. Oke gue akui gue udah berusaha buat suka sama lo tapi hasilnya nihil," Adit beralih menatap Nanda yang tampak terdiam duduk di tempat nya. "Gue suka sama Nanda dari awal dia masuk ke sekolah ini, dari awal gue dikasih tugas buat jadi panitia pelantikan masa orientasi siswa. Disaat yang lain nggak berani lawan dengan perintah gue, disaat yang lain cuma nurut aja. Cuma Nanda yang berani lawan dan ngeluarin pendapat nya. Gue pikir itu cukup menarik, gue mulai tertarik sama dia. Gue ngelakuin segala cara untuk dapet perhatian dia, gue jailin dia, gue buat dia kesel semua cara gue lakuin. Sampai akhirnya gue lihat lo, gue pikir lo bisa jadi umpan yang baik buat gue. Cuma lo yang bisa gue jadiin bahan untuk gue tau sebenarnya Nanda juga suka sama gue atau nggak."

Adit menghela nafasnya. Ia menunduk, menatap ujung sepatu nya sebelum melanjutkan perkataan nya. "Ternyata gue salah, selama ini gue jadi pacar lo nggak pernah sedikit pun gue lihat dia cemburu atau nggak suka sama hubungan kita. Dia keliatan nya cuek dan nggak peduli. Gue sadar disini cuma gue yang punya perasaan. Jadi gue juga udah nggak butuhin lo lagi, gue mau kita putus."

Perkataan Adit tentu membuat semua orang yang ada disana terkejut bukan main. Ternyata Adit lebih brengsek dari apa yang mereka kira. Nanda terdiam, ia bingung harus bereaksi seperti apa. Harus senang atau kecewa. Ia senang karena ternyata selama ini bukan hanya ia yang menyukai Adit, tapi ia juga kecewa kenapa Adit harus memakai cara seperti ini untuk mengetahui semuanya. Sekarang Nanda kasian pada Shafira, mau bagaimana pun mereka sama-sama perempuan dan punya perasaan. Shafira pasti sakit hati dan malu Adit mengungkapkan semuanya di depan semua orang.

MELLIFLUOUS INEFFABLE: My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang