5. Luka

89 6 9
                                    

Ketemu lagi kita

Jangan lupa vote, follow, dan komentar nya di setiap paragraf

Jangan lupa juga follow:

Kita sebenarnya pemeran utama dalam cerita hidup kita masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita sebenarnya pemeran utama dalam cerita hidup kita masing-masing.

Selamat membaca cerita Mellifluous Ineffable

***

Dua preman itu berbalik dan mendapati cowok jangkung yang tadi memukul nya dari belakang. Adit langsung diserang bertubi-tubi oleh dua preman itu. Salah satu preman melayangkan pukulan pada wajah Adit, Adit yang tak siap akhirnya tak bisa menghindari nya dan menyebabkan wajah nya menjadi sasaran. Pelipis nya mengeluarkan darah segar.

"Sial muka ganteng gue ternodai."

Adit memegang pelipis nya lalu mengusap nya pelan, preman itu seperti tak ada habisnya. Mereka masih menyerang Adit, tapi untung nya kali ini Adit bisa menghindari. Merasa mendapat kesempatan, cowok itu menarik dan memutar tangan salah satu preman sampai terdengar bunyi 'Kretek' tulang patah. Lalu menendang preman itu tepat di selangkangan nya.

Satu preman terkapar di tanah, preman satu nya maju membalas perlakuan Adit. Tapi tidak semudah itu, karena Adit langsung menendang perut nya dan melayangkan pukulan pada wajah nya. Preman itu langsung mundur beberapa langkah dan memegang wajah nya. Dua preman itu langsung lari kabur melihat Adit yang seperti akan melanjutkan menyerang lagi.

Adit berlari mendekat pada Nanda. "Lo gapapa?"

"Gapapa Kak, makasih karena udah nolongin gue. Luka lo itu sakit nggak?" tanya Nanda sambil menatap luka yang ada di wajah Adit.

"Sakit lah! Nanya lagi!" balas nya.

"Santai lah, nggak usah nge-gas. Mau di obatin nggak luka nya?"

"Nggak usah. Lo tau mereka siapa? Kok narik-narik lo gitu?"

"Nggak, gue nggak tau mereka siapa. Mereka tiba-tiba datang terus ngajak gue ngobrol karena gue jawab nya ketus jadi mereka kasar terus narik gue." sahut Nanda.

"Sorry karena tadi gue lama, gue ke toilet dulu."

"Yaudah lah gapapa, udah kejadian juga." kata Nanda. "Btw gue ke rumah lo dulu ya."

"Mau ngapain? Mau nginep di rumah gue?" tanya Adit menarik turunkan alisnya.

"Mau ngobatin luka lo, bego! Nggak usah mikir aneh-aneh dulu deh!" ujar Nanda.

MELLIFLUOUS INEFFABLE: My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang