52. Camping (2)

20 0 0
                                    

Hai Hai Hai.

Jangan lupa follow @zaqluby_

Dan follow mereka juga:

@adityaravindraaa
@nandazachira
@in3ffable_ofc
@dhian.mchvllys13
@annaiscblla_
@rezaadnan_
@fikrialterio
@lilyaltn_5
@dwiel_fina
@kevinclarencears
@tasyanyr_
@evelynkyvr_
@znatayaputra
@ryanarsyad
@rendyfransiscokendrick

Jangan lupa penuhi setiap paragraf dengan komentar kalian!

Selamat membaca cerita Mellifluous Ineffable

***

Adit mengambil kayu yang ada di pinggirnya lalu ia arahkan untuk mengusir ular itu pergi.
Adit mundur beberapa langkah sebelum akhirnya terjatuh karena menginjak tanah yang licin. Kaki nya terkilir karena mengenai batu yang ada di dekatnya. Ia memukul kayu yang ada di tangan nya tepat di kepala ular itu. Ular itu pergi menjauh. Cowok itu mencoba berdiri dengan tangan yang memegang pohon yang ada disamping nya tanpa menyadari luka di telapak tangannya semakin parah. "Shhh... " ia kembali terduduk sambil memperhatikan luka di telapak tangan nya.

Adit kembali mencoba berdiri dengan tangan yang satu nya dan berhasil, ia kembali berjalan mencari Nanda dengan lemas.

"Nanda..." kali ini suara nya lebih lembut dan pelan. Cukup jauh ia berjalan, langit malam semakin gelap diiringi suara burung hantu yang membuat suasana semakin mencekam. Adit berjalan ke pinggir jurang dengan pelan sambil memandang ke sekeliling, ia tidak bisa menemukan seseorang selain dirinya. Saat akan berbalik dan melanjutkan perjalanan, kaki nya terpeleset sehingga membuat nya terjatuh ke dalam jurang.

Tubuhnya terjatuh jauh ke dalam jurang dan membuat kepala nya sakit dan penglihatan nya tidak jelas. Tubuhnya terombang-ambing oleh jurang curam. Saat tubuhnya berhenti karena merasa menabrak sesuatu, Adit membuka mata nya dan memegang kening nya yang basah lalu memandang tangan nya penuh darah. "Shit, apalagi ini? Kepala gue berdarah?" runtuknya.

Adit terkesiap melihat seorang cewek dengan rambut panjang menutupi wajahnya tepat ada di hadapannya, "Aaaaa! Ada kunti.... "

"Tapi kunti nya masa tiduran?"

Tangan nya terangkat memegang rambut cewek itu memastikan bahwa yang ada di hadapannya saat ini adalah manusia, lalu menyelipkan rambut itu ke samping dan menyadari wajah tak asing itu, "Loh, Nanda?"

Adit memandang ke bawah, melihat sekujur tubuh cewek itu yang penuh dengan tanah. Lalu, cowok itu menepuk pipi Nanda pelan mencoba membangunkan cewek itu. "Nanda...Bangun..." lirihnya.

Adit ingin mengubah posisi nya menjadi duduk, tapi kaki nya yang terkilir membuat nya tak bisa bergerak dan kesakitan.

"Nanda... Gue mohon bangun... "

Dengan terpaksa, Adit bangun dan duduk memandangi sekitar mencari sesuatu yang bisa membangunkan cewek itu. Adit kembali memegang kening Nanda yang terasa sangat dingin.

Ia panik, harus bagaimana sekarang?

"Ck, dingin banget. Dia kedinginan?" ujarnya. Adit mencoba berdiri dengan pelan dan berjalan mencari kayu dengan luka di kaki nya yang semakin parah. Sebelum mencari kayu bakar, ia menyempatkan diri untuk mencuci luka yang ada di tangan nya dan mencuci wajahnya.

MELLIFLUOUS INEFFABLE: My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang