40. Idol Champ (2)

44 1 0
                                    

Hai, guys.

Untuk chapter kali ini dipersilahkan untuk menghujat Adit.

Sekian terimakasih.

Jangan lupa juga komen di setiap paragraf nya.

Selamat membaca cerita Mellifluous Ineffable

***

"Jadi kalian yang nyebarin lagu ke sekolah lain?" tanya Bu Tika pada Nanda, Anna, dan Lily.

Mereka bertiga menggeleng dengan cepat. "Bukan kita bu, kita nggak tau apa-apa. Itu emang mirip sama jaket dan sepatu punya kita, tapi itu bukan kita," ujar Nanda.

"Ya terus siapa lagi di sekolah ini yang punya jaket couple itu dan sepatu kayak gitu. Cuma kalian kan?" tanya Tasya memperkeruh keadaan.

Nanda menyipitkan mata nya menatap Tasya, lalu menoleh menatap Anna dan Lily. Anna dan Lily yang paham bahwa ada yang tidak beres mengedipkan sebelah mata ny memberi kode.

"Keluarin aja dari line up lomba bu, orang kayak mereka nggak pantes ikut lomba wakilin sekolah kita," ujar Evelyn.

Reza yang berada di sebelah nya menyenggol lengan kekasihnya. "Lyn, please jangan ikut-ikutan. Jangan bikin situasi tambah runyam."

"Apaan sih by, orang bukan cuma aku aja yang mau mereka keluar dari line up lomba. Anak-anak semuanya udah tau dan setuju sama keputusan ini. Jadi kamu nggak bisa larang aku," sahut Evelyn.

"Nggak bisa semudah itu, lomba sudah ada di depan mata. Hari ini, tinggal menghitung jam bahkan menit. Kita tidak punya waktu untuk mengganti orang. Kita kembali ke rencana awal. Untuk masalah ini akan dibahas setelah lomba," ujar Bu Tika. "Tentang penampilan nanti, lagu nya bagaimana ibu tidak mau tau. Ini tanggung jawab kalian. Tidak boleh sama dengan lagu yang sudah dipakai sekolah lain, harus buat sendiri terserah kalian. Kalah menang ada di tangan kalian."

Mereka semua terdiam, kini beban nya semakin berat. Sebelumnya hanya tentang membawa nama baik sekolah dan harus berusaha semaksimal mungkin agar bisa menang. Tapi, saat ini mereka juga harus mengatur lagu dan penampilan mereka agar tetap bisa berjalan dengan lancar tanpa rencana apapun.

Mereka semua keluar dari ruang musik. Di koridor, sudah banyak siswa MSI yang berkumpul disana. Berita tentang ini sudah menyebar ke seluruh siswa MSI. Dan kini, semua siswa menatap Nanda, Anna, Dwi, dan Lily dengan tatapan tak suka.

"Lomba emang sebentar lagi, tapi bisa nggak sih ganti orang? Kalian nggak pantes jadi pendamping Ineffable. Apa yang kalian dapetin dari nyebarin lagu ke sekolah lain? Uang?" tanya salah satu siswa yang segera memancing siswa lain untuk menyudutkan mereka.

"Tau tuh, kayak nggak ada yang lebih baik aja dari mereka. QueenBee cocok tuh buat gantiin, kenapa masih bertahan sih?" sahut siswa di sebelah nya.

"Kalian kenapa sih? Bukan kita yang nyebarin lagu nya. Dengan bukti rekaman CCTV bukan berarti itu kita," ujar Anna.

"Udah lah percuma bukti nya udah kuat, nggak berguna juga kalian ngelak," kata Tasya.

"Di sekolah ini yang punya jaket dan sepatu di sekolah ini cuma kalian kan? Ya jadi emang kalian yang nyebarin lagu itu ke sekolah lain," timpal Evelyn.

MELLIFLUOUS INEFFABLE: My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang