Arshaka Devandra Maheswara, banyak orang memanggilnya dengan sebutan "Si paling setia". Hah si paling setia? Kenapa bisa di panggil seperti itu?
Iya, dia merupakan seorang ketua dari geng motor Alaska, sekaligus kapten basket di SMA Antariksa yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti pada pagi hari biasanya. Saat ini Alleta tengah berjalan menuruni tangga sambil menggendong tas berwarna biru muda miliknya di punggung. Sesampainya dilantai bawah Alleta langsung saja berjalan ke arah meja makan untuk menemui kedua orang tuanya yang saat ini tengah melaksanakan sarapan pagi di sana.
“ MA, Alleta berangkat dulu ya!” ujar Alleta dari arah tangga sambil berjalan menuju ke meja makan yang sudah terdapat kedua orang tuanya di sana.
“ Nggak sarapan dulu, sayang?” tanya Alya dengan menatap Alleta yang sudah duduk dihadapannya sambil menyodorkan segelas susu kepada Alleta, yang langsung diteguk habis olehnya.
“ Nggak usah ma! Takut nanti telat,” tolak Alleta sambil menaruh gelas yang sudah kosong tersebut diatas meja.
“ Ya udah kalau begitu hati-hati dijalan,” ucap Alya sambil mengusap kepala Alleta lembut.
“ Jangan ngebut-ngebut kalau naik mobil,” Kata Arsen memperingati yang dibalas anggukan oleh Alleta.
“ Yaudah kalau gitu Alleta berangkat dulu ya, Ma! Pa! Bye,” kata Alleta setelah mencium punggung tangan kedua orang tuanya sambil berbalik hendak berjalan pergi. Namun langkah Alleta seketika terhenti disaat Arsen berbicara kepadanya sambil menggeram marah.
“ Salam dulu Alleta,” geram Arsen sambil berdecak pelan menatap anak bungsunya itu.
“ Oh iya,” kata Alleta dengan berbalik sambil menepuk dahinya pelan.
“ Assalamu' alaikum, Ma! Pa!” kata Alleta sambil tersenyum manis kearah kedua orang tuanya.
“ Waalaikum' salam,” balas Alya dan Arsen secara bersamaan sambil menggelang pelan menatap kepergian Alleta yang berjalan menuju garasi rumahnya.
“ Ck, anak kamu tuh!” gumam Alya sambil menatap Arsen yang juga sedang menatapnya.
“ Anak kamu juga,” balas Arsen dengan santai sambil memakan roti yang berada ditangannya dengan tenang, yang membuat Alya menggelengkan pelan.
Sesampainya digarasi rumahnya, Alleta langsung saja berdiri didepan pintu yang terdapat disana sambil bersidekap dada dengan mata menatap ke arah mang Dadang yang sedang mengelap kaca mobilnya di sana.
