56. Ketakutan Alleta

1.5K 74 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN YA MAN-TEMAN ᰔ

THANKS YOU ᰔ

ᰔᰔᰔ

HAPPY READING ᰔ

ᰔᰔᰔ

Setelah menikmati matahari tenggelam tadi sore, saat ini mereka berdua tengah berada di rumah pohon untuk menikmati malam hari bersama. Ditemani dengan berbagai makanan dan minuman yang ada mereka berdua sama-sama menikmati keindahan bulan yang bersinar terang ditemani dengan beribu-ribu bintang yang menawan.

" Tolong ambil in es krim dong!" pinta Alleta sambil menunjuk ke arah es krim yang terdapat di samping Arshaka.

" Jangan makan banyak-banyak Letta!" ujar Arshaka memperingati sambil menatap tajam mata Alleta yang mampu membuat nyali gadis itu menciut.

" Iya Arsha sayang, satu kali ini aja ya!" pinta Alleta sambil menatap Arshaka dengan wajah yang dibuat-buat sok imut.

" Hm!" gumam Arshaka menanggapi sambil menganggukkan kepalanya pelan.

" Bulannya cantik ya!" ujar Alleta sambil memandang bulan yang bersinar terang di langit malam.

" Iya, tapi lebih cantikan kamu." jawab Arshaka sambil tersenyum tipis yang mampu membuat pipi Alleta seketika bersemu merah.

" Apaan sih, gak jelas." elak Alleta sambil memukul lengan Arshaka pelan.

" Mau yang jelas?" tanya Arshaka sambil menaikan sebelah alisnya ke arah Alleta yang langsung dibalas anggukan oleh gadis tersebut.

" Yang jelas itu adalah aku mencintaimu." ujar Arshaka dengan cepat sambil tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Alleta yang terbengong dengan mulut yang terbuka.

" Ishh apaan sih!" ujar Alleta sambil mencubit pinggang Arshaka dengan cukup keras.

" Aduh, aku serius tau." ringis Arshaka sambil mencubit pipi Alleta pelan.

" Tau lah gombal aja sana." ujar Alleta sambil memalingkan wajahnya sebal.

" Bercanda sayang."ujar Arshaka sambil mencolek pipi Alleta dengan gemas.

" Bulan, dulu aku pernah mendengar sebuah kata-kata yang sangat indah tentang bulan, mau mendengarkannya?"tanya Arshaka dengan serius sambil menaikan sebelah alisnya ke arah Alleta.

" Boleh!" jawab Alleta sambil menatap wajah Arshaka dengan tatapan mata yang serius.

" Jika aku adalah bulan, maka kamu jangan jadi langit atau pun jadi bintang. Tapi jadilah diri kamu sendiri dan katakan bahwa bulan itu indah. Jika suatu saat kamu merindukanku, maka tataplah saja bulan, dan katakan jika kamu merindukanku. Pasti bulan akan menyampaikan nya padaku." jawab Arshaka sambil tersenyum tipis kearah Alleta yang sadari tadi terdiam berusaha untuk mencerna perkataan Arshaka barusan. Dirasa dia akan maksud Arshaka, dia langsung saja mengelak dengan cepat.

" Nggak! Itu salah." elak Alleta sambil menggelengkan kepalanya pelan, dengan kedua tangan yang terkepal kuat.

" Jika kamu adalah bulan, maka aku akan menjadi bintang ataupun langit yang akan selalu ada untuk menemani bulan dan terus bersama bulan di setiap gelapnya malam, tidak akan ada kata berpisah antara bulan ataupun bintang, dan aku maupun kamu." tekan Alleta sambil menggenggam erat tangan Arshaka.

ARSHAKA & ALLETA ( SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang