JANGAN LUPA VOTE & KOMEN YA MAN-TEMAN ✨THANKS YOU ᰔ
ʚɞ
HAPPY READING ᰔ
ᰔᰔᰔ
Pagi hari ini Arshaka sudah selesai bersiap-siap untuk pergi berangkat ke sekolah. Sekarang dia sedang berjalan menuruni tangga dengan wajah datarnya sambil menguyur rambutnya kebelakang.
" Arshaka? sarapan dulu yuk!" ajak Seila sambil menatap ke arah Arshaka yang tengah berjalan menuju ke ruang tengah dengan mata yang hanya dilirik sekilas kearah Bundanya.
" Arshaka?"
" ARSHAKA!" teriak Seila disaat Arshaka lebih memilih berjalan tanpa menghiraukan ucapannya barusan.
" ARSHAKA! AYO SARAPAN DULU SAYANG!"
" Udah biarin aja." ujar Bryan sambil mencekal lengan Seila yang ingin berjalan mengejar Arshaka yang sudah keluar dari rumah.
" Dia masih marah ya?" tanya Seila dengan mata berkaca-kaca sambil menatap kearah Bryan.
" Seperti yang kamu lihat!"
" Tadi malam ayah nelponku." ujar Bryan yang membuat Seila seketika menaikan sebelah alisnya.
" Nanti kita disuruh kerumah ayah, untuk membahas pertemuan mereka." jelas Bryan yang dibalas anggukan oleh Seila.
" Aku harap, Arshaka bisa memaafkan dia." gumam Seila yang dibalas anggukan oleh Bryan.
" Kita do'ain aja!" ujar Bryan sambil melanjutkan sarapannya yang tadi sempat tertunda.
Setelah mengambil motornya dari garasi rumah, Arshaka langsung saja memakai helm untuk pelindung kepalanya sambil memanasi motornya didepan rumah.
" Tunggu!" cegah Keenan yang baru saja datang dari dalam rumah sambil mencekal lengan Arshaka dari samping agar pria itu tidak pergi.
" Ck!" decak Arshaka sambil menepis tangan Keenan dengan kasar.
" Kenapa?" tanya Arshaka tanpa engan menoleh kearah Keenan yang sudah berdiri disampingnya.
" Soal tadi malam, gue minta maaf!" ujar Keenan to the point yang membuat Arshaka seketika memutar bola matanya malas.
" Nggak perlu." gumam Arshaka pelan, yang masih didengar oleh Keenan sambil mengerutkan dahinya.
" Emang seharusnya gitu kan?" lanjut Arshaka setelah menjeda ucapannya beberapa saat, sambil menoleh kearah Keenan dengan tatapan sinis, yang membuat Keenan menaikan sebelah alisnya bingung.
" Gue yang terluka, dan lo yang bahagia." ujar Arshaka sambil menunjuk ke arah wajah Keenan dengan menggunakan jari telunjuknya.
" Udahlah santai aja, nggak usah tegang gitu kali mukanya. Gue yang terluka aja, berusaha buat bahagia, masa lo yang bahagia mau pura-pura terluka." lanjut Arshaka dan berlalu pergi sambil menancapkan gas motornya dengan kecepatan tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAKA & ALLETA ( SUDAH TERBIT)
Teen FictionArshaka Devandra Maheswara, banyak orang memanggilnya dengan sebutan "Si paling setia". Hah si paling setia? Kenapa bisa di panggil seperti itu? Iya, dia merupakan seorang ketua dari geng motor Alaska, sekaligus kapten basket di SMA Antariksa yang...