43- PEMBUNUH?

1.4K 74 4
                                    


JANGAN LUPA VOTE & KOMEN YA MAN-TEMAN✨

THANKS YOU ᰔ

ʚɞ

HAPPY READING ᰔ

ᰔᰔᰔ


Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 25 menit. Akhirnya mobil Angkasa telah tiba juga di sebuah rumah sakit terdekat. Dengan cekatan Arshaka langsung saja turun dari mobil setelah dibukakan pintu oleh Angkasa dan berjalan menyusuri loby rumah sakit yang sangat sepi sambil menggendong tubuh Alleta ala bridal style.

“ RUMAH SAKIT SIALAN PADA KEMANA SIH?” teriak Arshaka sambil berjalan dengan tergesa-gesa.

“ SURUH BOKAP LO BAKAR AJA RUMAH SAKIT LO INI! GAK PADA BECUS KERJA. ”

“ SUS BRANKAS SUS!” Teriak Angkasa disaat ia melihat seorang suster yang baru saja keluar dari dalam ruangan.

“ KELAMAAN ANJING!” maki Arshaka sambil meletakkan tubuh Alleta pada brankas yang dibawakan oleh suster tadi dengan hati-hati. Suster cantik yang membawa brankas tadi hanya diam sambil meringis pelan tak kala umpatan demi umpatan Arshaka layangkan kepadanya.

“ Mari kita bawa pasien ke ruang IGD sekarang juga!” ujar suster tersebut sambil mendorong brankas bersama Arshaka dan Angkasa.

Sesampainya di ruang IGD yang suster tadi maksud, Arshaka langsung saja dihadang oleh seorang suster agar pria itu tidak ikut masuk kedalam ruangan Alleta.

“ Maaf anda tidak boleh masuk kedalam, hanya pasien saja yang boleh masuk. Anda bisa menunggu di luar saja! ” ujar suster tersebut sambil menahan pintu agar Arshaka tidak masuk kedalam.

“ Gak pokoknya gue mau masuk kedalam!” elakkan Arshaka dengan wajah cemas.

“ Minggir lo gue mau masuk nemenin cewek gue! ”

“ Tidak bisa kak, nanti dokter bisa keganggu saat sedang periksa pasiennya.

“ Alah gak usah banyak bacot, pokoknya gue mau masuk.

“ Tapi kak, nanti..!” ucapan suster tadi terhenti setelah Gibran dan lainnya datang sambil menarik kerah baju belakang agar pria sampai berjalan mundur.

“ Temen saya tidak akan masuk, anda bisa menyelesaikan urusan anda silahkan masuk kedalam.” ujar Gibran yang dibalas anggukan oleh suster tersebut sambil menutup pintu ruang rawat Alleta.

“ APAAN SIH LO? GUE MAU NEMENIN CEWEK GUE!” bentak Arshaka sambil menyentak tangan Gibran dengan kasar.

“ Cewek lo gak bakalan kenapa-napa! Lo tantang aja.” ujar Gibran sambil berdecak pelan.

“ Gimana gue bisa tenang Gib, didalam sana cewek gue terluka. Banyak sayatan ditangan dan di pipinya. Dia takut jarum dia takut liah darah dan lo gak usah sok

“ Kha... Sabar Kha! Lo jangan kepancing emosi gini.” ujar Lio sambil menarik tubuh Angkasa agar duduk di kursi tunggu didepan ruang rawat Alleta.

“ Gue mohon kendali in emosi lo dulu. Kita lagi di rumah sakit. jangan ganggu pasien lain.” ujar Gibran menyahuti sambil mendudukkan tubuhnya di kursi dekat Arshaka.

ARSHAKA & ALLETA ( SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang