18

2.3K 371 1
                                    

Pukul 10.10 pagi.
Hari ini adalah hari Jum'at. Hari ketiga aku mengikuti bimbel.

Jam saat itu adalah jam istirahat. Aku hanya diam di kelas sambil sibuk memainkan ponsel. Aku belum bertemu dengan Javir sejak 2 hari yang lalu. Javir tidak pergi ke tempat bimbel hari itu. Hari itu memang bukan jadwal Javir untuk mengajar.

"WOYY!" teriak seorang wanita dari depan pintu masuk kelas.

Murid-murid yang ada di kelasku sontak terkaget. Teriakan wanita itu terdengar sangat nyaring dan keras. Ia datang dengan penuh emosi yang membara-bara.

Ekspresinya terlihat sangat marah. Wajahnya sangat sinis menatap sekeliling isi kelasku. Ia lalu berhenti di depan kelas sambil menatap sekeliling kelasku.

"Mana yang namanya Safira?" tanya wanita itu kepada anak-anak di kelasku.

Aku sontak terkaget mendengar wanita itu barusan. Mataku melotot terkejut. Aku menundukkan kepala ketakutan. Wanita itu menyebut namaku, ia benar-benar sedang mencariku saat itu. Apa tujuannya? Aku benar-benar tidak mengerti.

"MANA SAFIRA?" teriak wanita itu kembali.

Anak-anak sekelasku hanya terdiam sambil menatap kebingungan. Kami memang tidak saling mengenal dan mengetahui nama satu sama lain.

"Heh cewek yang di sono, lo Safira ya?" tanya wanita itu. Saat itu aku masih menundukkan kepala, aku tidak tahu kepada siapa wanita itu bertanya.

"WOY! LO SAFIRA KAN?" teriak wanita itu kembali.

Aku lalu mengangkat kepala, hendak melihat wanita itu. Aku benar-benar tidak mengetahui kepada siapa wanita itu bertanya.

Wanita itu ternyata melihat kepadaku. Sepertinya barusan ia memang bertanya kepadaku. Wanita itu lalu berjalan menghampiri mejaku setelah aku menengok kepadanya.

"ELO SAFIRA KAN?" tanya wanita itu dengan nada tinggi. Ia sudah berdiri di hadapan mejaku saat itu. Aku tetap terdiam, jujur aku sangat tak suka dibentak seperti itu.

"JAWAB!" bentak wanita itu.

"I-iya.." jawabku takut sambil menganggukkan kepala.

"Dari tadi kek, jawab tinggal jawab" ujar wanita itu.

"Gue mau lo ke kantin abis bimbel udah selesai. Ketemuan sama gue waktu jam sholat Jum'at. Gue ngga mau tau, lo pokoknya harus dateng" lanjut wanita itu.

"O-oke kak" jawabku takut.

Wanita itu lalu berjalan meninggalkan mejaku sambil menatap sinis kepadaku. "Awas lo ngga dateng!" seru wanita itu sebelum meninggalkan kelas.

Jujur aku benar-benar merasa takut saat itu. Hatiku terasa sangat berdebar-debar. Aku benar-benar tidak mengetahui tujuan dan maksud wanita itu mencariku. Aku juga tidak mengenal siapa sosok wanita itu.

"Udahlah Safira, tenang aja. Nggak perlu takut" batinku menguatkan diri.

• • •

Dring...
Bel pulang berbunyi. Jam menunjukkan pukul 11.30.

Hari ini memang berbeda dengan hari lainnya. Jam pulang bimbelku dipercepat karena ada jadwal sholat Jum'at bagi siswa laki-laki yang beragama muslim.

KETIKA SAINGANKU ADALAH TUHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang