20

2.4K 340 10
                                    

Elif lalu buru-buru membuka kunci kamarnya. Ia kemudian menarik tanganku keluar dari kamar itu. Gadis itu menarikku dengan sangat cepat menuju pintu keluar.

"Saf.. lo langsung pulang aja, gue takut lo kenapa-napa" seru Elif cemas. Aku lalu menganggukkan kepala.

"Maaf ya.." lanjut Elif meminta maaf.

"Iya" jawabku singkat sambil tersenyum kepada gadis itu.

Dibalik percakapanku dengan Elif itu. Aku mendengar beberapa kali suara jeritan dan teriakan wanita dari dalam rumah itu.

Elif kemudian menutup kembali pintu masuk rumahnya. Aku lalu buru-buru berjalan meninggalkan rumah itu. Napasku sangat terengah-engah saat itu.

Aku berjalan menjauh dari rumah Elif. Hatiku benar-benar terasa sangat tidak tenang. Aku khawatir dan cemas dengan Elif. Aku takut terjadi sesuatu yang buruk pada gadis itu.

Ting...
Terdengar suara notifikasi dari dalam ponselku. Aku langsung mengambil ponsel, mengecek notifikasi barusan.

Ternyata notifikasi itu berasal dari pesan akun instagram Javir. Pria itu menanyakan dimana lokasiku saat itu. Ia bilang, ia sudah menungguku di depan halaman rumah om Syahid.

"Hah? Javir ngapain?" bisikku berbicara sendiri.

Aku kemudian beralih ke daftar kontak di ponselku. Berusaha mencari nomor milik Javir yang sudah ku simpan beberapa hari yang lalu.

"Nah, ketemu!" ujarku berbicara sendiri. Aku lalu menelepon nomor pria itu.

Isi percakapan di dalam teleponan Safira
dan Javir :
_______________________________

Safira :
"Halo Vir?"

Javir :
"Iya kenapa?"

"Lah kok kenapa? Kamu yang kenapa?"

"Kenapa apaan Asya?"

"Asya..? Ini bener
nomor Javir bukan sih?"

"Iya ini aku. Kenapa Asya?"

"Asya..?? Oooh.. baru inget,
baru inget. Astaghfirullah"

"Hahahah.. kamu dimana? Aku udah
di depan rumahmu Asya"

"Hmm.. aku abis dari rumah temen.
Kamu emang ngapain ke rumahku?"

"Mau nganterin makanan
buat kamu"

"Ha? Buat apa?"

"Ya nggak papa, mau ngasih makanan
doang. Takutnya kamu belom makan..
trus pingsan lagi kaya kemaren"

"Ya Allah.. nggak perlu repot-repot
Vir, aku tadi pagi udah makan kok"

"Jadi makanannya gimana
Asya? Ini ku beli buat kamu.."

"Ooh yaudah deh, kamu taro aja di atas
kursi yang ada di teras, entar aku ambil"

"Oke sip!"

"Oke Vir udah dulu ya!"

"Oke.. Entar di makan ya Asya!"

KETIKA SAINGANKU ADALAH TUHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang