"Eh, Lif.. buku-buku yang dijual di sini, buku-buku bekas?" tanyaku kepada Elif.
"Kalo buku yang di jual di toko ini nggak ada yang bekas. Tapi kalo yang aku jual lewat online, itu masih ada yang buku bekas" jawab Elif sambil memandangi barisan-barisan buku yang tertata rapi di lemari toko-nya itu.
"Eh Saf, lo mau buku nggak?" tanya Elif tiba-tiba.
"Buku apaan?" tanyaku kembali.
"Lo suka baca novel nggak Saf?" lanjut Elif kepadaku.
"Lumayan suka sih" jawabku ragu-ragu.
"Yaudah, ikut gue sini!" ujar gadis itu mengajakku. Elif lalu menarik tanganku berjalan menuju ruangan yang berisi kardus-kardus tadi.
"Nih, nih, nih.. lo pilih novel apa aja yang lo mau! Terserah, apapun itu!" seru Elif menyuruhku.
Aku hanya terpaku berdiri di lantai sambil menatapi puluhan kardus-kardus yang ada di ruangan itu. Jujur, aku merasa tidak enak dengan Elif. Ia terlalu baik kepadaku, padahal aku dan dirinya baru saja saling mengenal.
"Saf? Ambill..." suruh Elif kembali. Aku lagi-lagi hanya terdiam tak menuruti suruhan gadis itu.
"Oooh.. lo bingung ya novel apa yang bagus. Yaudah deh, gue aja yang pilihin!" ujar Elif dengan penuh semangat.
Gadis itu lalu berjalan menuju kardus-kardus yang ditumpuk di bagian pojok ruangan itu. Disana juga ada beberapa karyawan yang terlihat tengah sibuk mengecek-ngecek stok buku di ruangan itu.
Elif lalu berjalan kembali kepadaku. Ia membawakan ku dua buah novel.
"Nih Saf, ini tuh novel favorit gue. Di jual juga disini! Judulnya 'Story of Alequa', ceritanya tuh nyeritain saudara kembar yang dipisahin selama 6 tahun gitu.. Pokoknya cerita ini tuh seru banget deh! Parah! Film-nya juga udah dibikin. Lo wajib baca pokoknya!" ujar Elif bersemangat.
"Lif.. yang itu aku udah pernah aku baca" sahutku sambil tersenyum tidak enak.
"Oooh.. udah baca? Kalo yang ini? Ini yang buku ke-duanya. Yang 'Story of Alaka', lo udah baca?" tanya Elif kembali.
"Hah? Ada buku ke-dua?" sahutku terkaget.
"Iyaa... masih baru banget ini. Baru terbitan pertama juga" jawab Elif menjelaskan. "Yaudah kamu mau nggak bukunya?" lanjut Elif menawarkanku.
Aku hanya diam sambil mengangguk-nganggukkan kepala. Jujur aku merasa sangat tidak enak dengan gadis itu.
Dring...
Teleponku berbunyi. Ada yang meneleponku saat itu. Aku kemudian langsung mengambil ponsel yang ku letakkan di kantong celana. Mengecek panggilan telepon yang baru saja masuk itu.Ternyata yang meneleponku saat itu adalah Tiara. Tumben sekali gadis itu meneleponku. Aku kemudian berjalan sedikit menjauh dari Elif, lalu langsung mengangkat telepon dari kakak sepupuku itu.
Isi percakapan telepon Tiara dan Safira :
_______________________________Tiara :
"Halo Fir, kamu dimana?"Safira :
"Mmm... lagi di ajak
temenku ke toko buku""Oooh, lama nggak?"
"Nggak kok, kenapa
emangnya kak?""Eh itu cowok yang kemaren itu nganterin makanan lagii! Eh Fir, trus entar aku sama Kahfi mau ke mall buat beli baju, kamu nggak mau ikut Fir?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KETIKA SAINGANKU ADALAH TUHAN [END]
Romance𝑻𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑺𝒂𝒇𝒊𝒓𝒂... Namanya Aesya Safira.. Seorang gadis cantik yang terinspirasi dengan sosok perempuan hebat yaitu Aisyah radhiyallahu anha. Ayahnya menamakannya dengan nama "Aesya" bertujuan agar anak gadisnya itu tumbuh dewasa menjadi...