25

2.1K 323 14
                                    

Pukul 05.00 dini hari.

Tiara baru saja membangunkan untuk melaksanakan sholat subuh. Aku lalu bersegera mengambil air wudhu, kemudian langsung melaksanakan sholat subuh.

Usai melaksanakan sholat subuh, aku langsung kembali ke ranjang dengan masih mengenakan mukena. Aku lalu membaca Al-qur'an, menunggu hingga jam 6 untuk pergi lari pagi bersama Tiara dan Kahfi.

Tiara tadi malam telah mengajakku untuk pergi lari pagi pada pukul 6 hari ini. Saat itu Tiara juga sedang menunggu sampai jam 6, sambil memainkan ponselnya.

Tok, tok, tok...
Terdengar suara ketukan dari balik pintu kamar Tiara. Tiara kemudian langsung buru-buru beranjak dari ranjang membuka pintu kamar itu.

"Mana nih? Gue udah siap tau!" seru Kahfi dari depan pintu kamar itu.

Kahfi sepertinya sudah sangat siap untuk pergi berlari pagi itu. Pria itu sudah siap dengan mengenakan sebuah jaket olahraga berwarna hitam.

"Heh bocil! Lo liat jam ga sih? Semalem kan gue bilang jam 6! Sekarang emang jam berapa? Hah?" balas Tiara mengomel.

"Lah.. emangnya semalem lo bilang jam 6 ya?" sahut Kahfi.

"Makanya... jadi orang tu jangan budek! Punya kuping tu di pake yang bener!" balas Tiara meledek.

"Iya, iya maap. Yaudah gue tunggu sampe jam 6 ya" sahut Kahfi pasrah sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Dasar, bocah tengil!" ledek Tiara sembari menutup pintu.

~

Pukul 06.00.

Aku dan Tiara sudah siap untuk pergi lari pagi. Tiara dan aku pagi itu hanya mengenakan baju tidur yang ditutup dengan outer. Kami juga hanya mengenakan celana tidur dan mengenakan jilbab segitiga.

Foto Safira pagi itu :

Aku dan Tiara lalu bergegas keluar dari kamar untuk segera pergi lari pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku dan Tiara lalu bergegas keluar dari kamar untuk segera pergi lari pagi. Kahfi saat itu tengah duduk di sofa ruang keluarga sambil sibuk bermain game di ponselnya.

"Woy bang! Ayukk!!" ajak Tiara kepada adik laki-lakinya itu.

"Oooh udah ya? Yaudah, yaudah yuk!" sahut Kahfi. Kami bertiga kemudian langsung berjalan keluar rumah bersama-sama.

"Eh, bentar! Gue mau ngasih tau ayah dulu!" ujar Tiara di teras rumah. Gadis itu kemudian langsung berjalan masuk kembali ke dalam rumah.

"Buku kemaren buat apaan Fir?" tanya Kahfi tiba-tiba setelah Tiara pergi.

"Oooh.. terserah kamu aja mau di apa-in. Aku cuman mau ngasih aja kok" jawabku sambil tersenyum kepada pria itu.

KETIKA SAINGANKU ADALAH TUHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang