37

1.7K 289 5
                                    

Pukul 07.00
Aku terbangun. Langit terlihat sudah sangat terang saat itu.

Aku lalu beranjak dari sofa tempat aku tidur. Seluruh pakaian yang ku kenakan saat itu sangat lepek karena basah dengan air hujan semalam.

Ku langkahkan kaki-ku menuju toilet. Aku lalu mengambil air wudhu, lalu langsung melaksanakan sholat subuh dengan pakaian-ku yang sudah tertutup.

Ya! Tadi malam aku tidak melaksanakan sholat isya dan maghrib. Pagi itu aku mengganti sholat isya dan magrib tersebut dengan melaksanakan sholat qodho atau sholat pengganti.

Usai sholat, aku lalu kembali duduk di sofa. Melamun menatap kosong ke arah lantai. Cukup lama aku melamun, benar-benar tak ada yang ku pikirkan saat itu. Aku seperti tertidur, namun tetap menatap lantai.

"Asya...?" panggil Javir tiba-tiba. Aku sontak terkaget.

"Kamu udah bangun ya Sya?" lanjut Javir bertanya.

"Udah Vir.." jawabku pelan.

"Aku boleh keluar ngga? Aku mau ngasih makan kucingku!" seru pria itu.

"Kucing?" batinku terheran. Aku lalu berjalan menuju pintu kamar Javir. Lalu langsung membukakan pintu kamar pria itu.

"Selamat pagi Asyaa..." ujar Javir yang sudah berdiri di balik pintu kamar itu.

"Astaghfirullah.." sahutku terkaget.

Javir lalu berjalan menuju pintu depan. Pria itu kemudian membuka lebar pintu itu.
"Nih! Biar kamu nggak takut sama aku!" seru pria itu sembari membukakan pintu.

Saat itu Javir masih mengenakan piyama hitam yang ia kenakan saat hujan-hujanan semalam. Aku benar-benar heran melihat pria itu. Padahal ia bisa mengganti baju-nya dari semalam.

"Vir? Kenapa masih make baju ini? Kan kemaren udah basah banget?" tanyaku kepada Javir.

"Hah? Nggak papa kok Sya! Biar sama kaya kamu. Kamu kan nggak bisa ganti baju. Tapi gak masalah kok, baju ini juga udah kering" jawab pria itu santai. Aku hanya menganggukkan kepala.

Javir lalu berjalan menuju bagian belakang rumah itu. Tak lama kemudian pria itu kembali sambil menggendong 2 ekor kucing.

"Nih Sya! Anak-anakku.." serh Javir. Pria itu lalu meletakkan kedua kucing yang ia bawa itu di lantai.

2 ekor kucing yang Javir bawa itu benar-benar sangat lucu. Satu-nya berwarna putih, dan satu-nya lagi berwarna abu-abu. Sungguh sangat menggemaskan.

"Ini kucingmu?" tanyaku kepada Javir.

"Iya! Ini yang putih namanya Moki, dia kucing betina. Kalo yang abu-abu ini namanya Moka, jantan!" jawab Javir.

"Oooh.. pasutri gitu?" sahutku mencoba bergurau.

"Hahahaha.. iya, gitu lah!" balas Javir sambil tertawa.

Foto Moka dan Moki, kucing milik Javir :

Foto Moka dan Moki, kucing milik Javir :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KETIKA SAINGANKU ADALAH TUHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang