50

1.5K 251 3
                                    

Sebuah bus berhenti tepat di depan halte tempat aku dan Zahra menunggu. Kami beruda kemudian langsung masuk ke dalam bus tersebut. Aku dan Zahra duduk bersebelahan.

"Eh Zar, kira-kira Javir ngapain ya?" tanyaku kepada Zahra.

"Hmm, nggak tau..." jawab Zahra.

"Eh Saf! Kaya-nya ya, cewek yang tadi itu sepupunya bang Javir deh! Soal-nya sepupu bang Javir yang gue kenal cuman Althar sama adeknya Althar, jadi bisa aja itu sepupunya yang nggak gue kenal" lanjut Zahra.

"Nggak tau deh!" sahutku malas.

"Iiiih lu mah, udah gue bilangin! Lu itu istimewa banget di mata bang Javir! Nggak mungkin dia matahin cinta lu gitu aja! Lagian dia kan juga cinta sama lu..." balas Zahra semangat sambil memajukan badannya.

"Nggak tau deh Zar! Nggak usah bahas itu please!"pintaku kepada gadis itu.

"Yaudah deh!" ucap Zahra sembari menyandarkan tubuh-nya kembali.

"Jadi kita ini ke mall mau ngapain Zar?" tanyaku.

"Hmm... Main?" jawab gadis itu.

"Main..?" tanyaku sambil menatap bodoh Zahra.

"L-lah? Emang kenapa?" sahut Zahra tak mengerti.

"Ya Allah Zar, kita ini udah gede! Lagian main di tempat-tempat main di mall gitu mahal tau! Nggak usah deh.." jawabku menolak.

"Hmm.. Yaudah! Cuci mata aja.. Sekalian makan entar!" sahut Zahra memberi usulan. Aku lalu menganggukkan kepala sambil tersenyum tipis.

• • •

Bus yang aku dan Zahra naiki telah berhenti. Bus itu berhenti tepat di depan sebuah halte yang berada persis di depan sebuah mall.

Aku dan Zahra kemudian langsung turun dari bus. Kami lalu berjalan bersama masuk ke dalam mall. Mall yang kami datangi tersebut tidak terlalu jauh dari kos ku dan tempat tinggal Zahra.

"Mau kemana dulu?" tanya Zahra kepadaku.

"Aku mau pipis dulu deh!" jawabku.
"Eh, kita belom solat ashar kan?" lanjutku tersadar.

"Ooh iya..." sahut Zahra teringat.

"Yaudah ke musholla dulu, paling entar ada toilet!" ucapku sambil menarik lengan Zahra. Kami kemudian berjalan bersama menuju sebuah musholla yang berada di luar mall.

Usai sholat aku dan Zahra kemudian masuk kembali ke dalam mall. Jujur saat itu kami sangat bingung ingin pergi kemana.

"Eh Saf! Kita ke situ yuk!" ajak Zahra sambil menunjuk sebuah toko boneka.

"Hah? Ngapain?" tanyaku heran.

"Udahh!!" sahut gadis itu sambil menarik tanganku. Aku lalu terpaksa berjalan mengikuti Zahra.

"Mau beli boneka?" tanyaku tak yakin.

"Nggak! Cuci mata doang.." jawab Zahra santai.

"Hahahahahaha...." sahutku tertawa. Aku dan Zahra lalu berjalan melihat-lihat boneka yang ada di dalam toko itu.

Zahra memang seorang gadis yang lucu. Sifat gadis itu juga sering berubah-ubah. Kadang dewasa, kadang juga lucu seperti anak kecil. Gadis itu juga sangat baik dan friendly. Zahra pandai sekali dalam urusan mencairkan suasana.

"Iiiih, lucu deh!" ucap Zahra sambil menunjuk kepada sebuah boneka babi.

"Pffttt..." aku menahan tawa. Hidung boneka babi yang Zahra tunjukkan barusan benar-benar sangat lucu.

"Eh ini juga lucu nih!" seru Zahra kembali menunjuk pada boneka yang berada di bawah rak boneka babi barusan.

"Lah?" sahutku terkaget.

KETIKA SAINGANKU ADALAH TUHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang