Hari Minggu biasanya hari yang paling ditunggu-tunggu oleh kebanyakan orang. Apalagi anak anak sekolah yang sudah muak akan kegiatan sekolah mereka dan akan bersantai dan menyegarkan otak ataupun semangat mereka. Melakukan kegiatan bermacam macam. Seperti bermain bersantai berpetualang seperti bolang.
Tapi berbeda dengan Cadenza. Gadis malang yang sejak tadi terus menggerutu kebodohannya menghilangkan harta satu satu yang dimilikinya. Kesucian diri sudah terenggut paksa oleh seseorang yang baru ia kenal dua hari. Bagaimana nasibnya saat ini. Apakah ia akan mengadukan ini kepada bundanya atau memilih bungkam saja.
"Gue udah gak suci lagi, dasar anak Dajjal! Cowok BRENSEK, CONGEK! ANAK SETAN!" Teriak Cadenza seraya menggoes sepedanya menuju rumah. Umpatan demi umpatan selalu ia sebut sepanjang jalan.
"Apa lo lihat-lihat hah?" Sengit Cadenza saat melalui seseorang yang hanya diam. Cadenza sangat marah dan murka bawaannya pengen marah marah. Makanya setiap orang yang ia lalui selalu ia marahi padahal mereka tidak ada kesalahan apapun.
"UDAH GILA LO?" Teriak seseorang yang ia lalui tadi.
Cadenza mengeram kesal lalu memutar kepalanya sedikit kesamping."LO YANG GILA, CURUT!" Teriak Cadenza kepada orang itu. Kata kalah dalam hidupnya, itu tidak akan pernah terjadi.
"Gue mau mati aja, hiksss. Truk mana truk? Gue mau nabrakin diri!" Ujar Cadenza seraya melihat lihat ke ujung jalan. Saat melihat truk tiba tiba saja berbelok melalui jalanya gadis itu malah meminggirkan sepedanya.
"Untung nggak ketabrak!" Cadenza mengusap dadanya menghela nafas lega.
Setelah dirasa tenang, Cadenza memutuskan melanjutkan perjalanan menuju rumahnya. Sama seperti tadi, gadis itu sepanjang jalan terus berteriak dan mengumpat.
Saat melihat pagar rumahnya, Cadenza langsung masuk tanpa membuka pagar. Gadis itu meloncat pagar yang agak tinggi itu dengan sepedanya. Anak BMX nih.
"Astagfirullah," kaget Caera saat Cadenza tiba-tiba saja sudah berdirinya didepannya. Gadis itu tidak sadar bahwa Cadenza abis terbang diatas kepalanya saat ia berjongkok untuk menghidupkan kran air.
Cadenza meletakan sepedanya begitu saja kemudian masuk tanpa memperdulikan kehadiran kakaknya.
"Enza, tunggu!" Caera berhasil mengejar dan mencekal lengan adiknya."Dari mana aja lo hah? Gue sama bunda dan papa nyariin lo semalaman!" Cerocos Caera yang tidak didengarkan Cadenza. Gadis itu tersentak saat Cadenza memeluknya dengan erat lalu menangis.
"Kenapa lo? Hei, kenapa? Ngomong. Ada yang jahatin lo?" Tanya Caera mengelus rambut belakang adiknya. Setengil adiknya dan sebencinya dia pada Cadenza tapi mendengar adiknya menangis pilu seperti ini, itu membuat dadanya sakit.
"Gue hiks hiks, gue zkzwzkwkzw," jawab Cadenza tidak jelas karna tangisannya membuat ia kesulitan bicara.
"Ck, nggak jelas lo ngomong apaan? Berhenti dulu nangisnya!" Serkah Caera melepaskan paksa pelukan Cadenza lalu menangkup kedua pipi adiknya."Lo Kenapa?"
"Gue nggak mau ngomong sama lo! " Jawab Cadenza lalu mendorong Caera lalu berlari masuk. Saat melihat wajah Caera ia jadi teringat penghianatan kakaknya dan Arik. Kesal jadinya, lebih baik ia pergi.
Caera memandangi punggung adiknya yang mulai menjauh seraya menggaruk pipinya yang tidak gatal."Gue salah apa coba? Dasar tengil!" Gumamnya.
............
Cadenza menatap tubuhnya didepan kaca kamar mandi. Hanya berbalut bra dan celana dalam saja. Dia meneliti setiap inci tubuhnya. Tadi ia menyempatkan mencari informasi lewat google ciri-ciri tubuh cewe selesai berhubungan badan dengan cowok. Saat mencari itu, gadis itu langsung mendapatkan informasi yang amat penting. Kata google harus download VPN dulu, baru bisa nonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYNAR ( Selesai )
Teen Fiction( FOLLOW SEBELUM MEMBACA ) JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMENYA. Tentang Raynar ketua geng Knights. Cowok anti penolakan. Apapun bisa ia dapatkan terutama para gadis gadis. Hanya karna ia tampan dan kaya. Temperamental adalah sikap buruk yang tidak pe...