"PACAR GUE DIMANA, ANJING!" teriak Raynar mencengkram kerah baju Arik saat Arik ingin masuk kedalam mobil setelah keluar dari mini market.
Arik yang kaget dengan kedatangan Raynar dan para sahabat cowok itu pun tersentak kaget."APA APAN LO, HAH?" balas Arik meremas kuat tangan Raynar yang mencengkram kerah bajunya itu.
Bugh!
"GUE TANYA, DIMANA PACAR GUE?" murka Raynar setelah memukul rahang Arik."Dimana, Enza, Arik!"
Arik terbatuk merasa sakit dirahangnya. Cowok itu menetralkan nafasnya tidak mempedulikan pertanyaan dari Raynar.
Tidak kunjung mendapatkan jawaban, Raynar yang makin terbawa emosi pun ingin membenturkan kepala Arik ke kaca pintu mobilnya tapi aksinya itu ditahan oleh para sahabatnya.
"Lo udah gila? Nih anak bisa mati!" Tegur Dimas yang saat ini sudah menahan tubuh Raynar dibantu oleh Riski.
"LEPASIN GUE!" Raynar menarik narik tanganya memberontak dan itu berhasil membuatnya terlepas dari pegangan kedua sahabatnya itu.
Setelah itu ia kembali menyerang Arik yang tadi dibantu berdiri oleh Ikhsan. Raynar kembali mencengkram erat kerah baju Arik lalu dengan kasar menghempaskan tubuh cowok itu ke aspal dan memberikan lagi beberapa pukulan keras ke wajah Arik.
Bugh!
"Enza gue dimana, Anjing!" Ujar Raynar seraya menahan tangis.
Bugh!
"Lo bawa pacar gue kemana? Kasih tahu gue sekarang! Enza lo apain sampai nangis?" Desis Raynar. Matanya berkaca-kaca bukan karna kasihan melihat Arik yang sudah babak belur tapi mendengar suara tangisan Cadenza saat ditelepon tadi. Ia marah pada dirinya karna disaat gadis itu menangis tidak ada dirinya disana.
Dimas dan Riski yang melihat betapa brutalnya emosi Raynar pun tidak tinggal diam. Mereka kembali menarik paksa Raynar dari atas tubuh Arik. Untung saja suasana parkiran saat ini tengah sepi tidak ada orang selain mereka. Kalau saja tidak sepi seperti ini mungkin saja mereka sudah jadi tontonan gratis.
"RAYNAR, LO TENANG DULU! teriak Riski yang berhasil menarik sedikit tubuh Raynar tapi naasnya Raynar yang terlampau emosi langsung memukul wajah Riski karna sudah menghalanginya.
"LO JANGAN IKUT CAMPUR!" setelah melihat Riski yang meringis kesakitan terduduk diatas aspal ia kembali kepada Arik. Matanya berkilat marah tidak ada rasa kasihan pada orang yang sudah tidak berdaya itu lagi. Jangankan berdiri, menangkis pukulan Raynar saja Arik sudah tidak mampu. Yang ia lakukan sekarang hanya menerima pukulan yang saat ini kembali dilayangkan Raynar ke wajahnya.
"Gue gak bisa nahan, Raynar lagi, Na! Gak kuat!" Ujar Dimas yang kini terkapar diatas aspal karna terkena sikutan dari Raynar saat ia ingin menarik cowok itu. Ia memegangi dadanya yang terasa sakit.
"Gue harus apa, Mas? Gue takut kalau Arik bisa mati ditangan, Raynar. Tapi gue juga takut nahan Raynar saat ini," Jawab Raina khawatir menyaksikan betapa brutalnya adik kembarnya itu yang saat ini sudah seperti orang kesetanan memukuli Arik secara bertubi-tubi.
"Lo gak papa, Ki, sakit gak?" Tanya Ikhsan seraya membatu sahabatnya itu untuk duduk.
Riski meringis kesakitan pun menjawab dengan suara lemahnya."Yah, sakit lah goblok!"
Setelah itu mereka hanya bisa diam menyaksikan Raynar yang terus memukuli Arik tanpa henti. Mereka berempat hanya bisa berdoa supaya ada keajaiban yang menolong mereka.
"ENZA GUE MANA!" Teriak Raynar yang saat ini sudah menitihkan air mata.
"Enza gak sama gue, Nar!" jawab Arik dengan suara lemah. Matanya sudah sayu diiringi pandangan yang mulai mengabur. Ia memang mengatakan hal yang sejujur-jujurnya karna saat tiga jam tadi ia memang bertemu Cadenza di sebuah taman yang mereka janjian disana untuk bertemu. Saat tiba disana tanpa basa basi lagi gadis itu mengatakan kepada dirinya kalau urusan gadis itu termasuk Caera sudah selesai denganya setelah itu Cadenza pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAYNAR ( Selesai )
Teen Fiction( FOLLOW SEBELUM MEMBACA ) JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMENYA. Tentang Raynar ketua geng Knights. Cowok anti penolakan. Apapun bisa ia dapatkan terutama para gadis gadis. Hanya karna ia tampan dan kaya. Temperamental adalah sikap buruk yang tidak pe...