Cadenza yang sedang duduk dikamarnya dengan gaun putih panjang ditemani Raina dan Caera yang duduk bersebelahan dengan dirinya diatas ranjang yang dihiasi banyak sekali bunga mawar.
Ini adalah hari dimana Cadenza dan Raynar akan menjadi satu bukan lagi dua karna mereka akan segera menikah. Setelah penantian hampir lima tahun, Raynar yang sudah menyelesaikan kuliahnya langsung melamar gadis itu tanpa menunggunya menyelesaikan kuliah juga.
Wajah Raina dan Caera sama sama menunjukkan raut wajah tegang karna menunggu Raynar yang diluar sana menyelesaikan ucapan ijab Kabul. Tapi berbeda dengan Cadenza yang hanya santai seraya memakan gorengan dengan kaki kanan yang ia letakkan di atas paha Caera.
"Enak?" Tanya Caera pada adiknya itu.
Cadenza hanya mengacungkan jempolnya karna mulut gadis itu sudah penuh dengan gorengan.
"Bedak lo belepotan ini!" Tegur Raina seraya memperbaiki wajah bagian atas bibir Cadenza yang sudah hilang karna minyak dari gorengan yang ia makan."Kesal gue, bangsat!" Sentaknya merebut gorengan tadi dari tangan Cadenza.
"Ah! Ganggu lo!" Kesal Cadenza ingin meraih gorengannya tapi dengan cepat Raina menjauhkan gorengan itu."Sini gak!"
"Nggak! Mau apa lo hah? Gue udah hampir sepuluh kali benerin make up lo itu cuma karna gorengan ini, tengil!" Ujar Raina dengan menggebu-gebu.
Cadenza mengeram kesal sedang enak malah diganggu."Gue minta gak lo lakuin itu? Gak kan!" Balas Cadenza dengan wajah tengilnya.
Mendengar itu Raina langsung emosi ingin menyerang calon adik iparnya itu tapi dengan cepat Caera menahannya."Lepas, Ra! Kesal gue sama adek lo! Biar gue tampol tuh wajahnya!" Nafas Raina naik turun karna emosi. Apalagi saat melihat wajah santai Cadenza yang sama sekali tidak takut padanya.
Caera menggelengkan kepalanya lalu mengedipkan sebelah mata pada Raina. Raina yang paham pun langsung menormalkan kondisi dan merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan. Lalu ia dan Caera menoleh untuk menatap Cadenza.
"Lo santai banget, Za? Gak gelisah lo?" Tanya Raina yang mulia melancarkan aksinya.
"Gue mau nikah bukan mau tawuran! Ngapain pakai acara gelisah segala!" Jawab Cadenza dengan santainya.
"Kalau gue jadi lo...." Caera menunjukan wajah serius."Gue bakal gelisah atau gak takut saat ini."
"Kenapa?" Tanya Cadenza yang mulia penasaran.
Caera dan Raina saling lirik lalu tersenyum miring."Lo gak tahu?" Tanya Raina yang membuat Cadenza makin penasaran kemana arah pembicaraan ini.
Cadenza menggeleng polos."Apaan?"
"Wah!" Raina melirik Caera."Jelasin, Ra, ke adek lo. Apa yang ngebuat cewe takut kalau mau nikah."
Wajah Cadenza makin serius saja saat ini. Ia menatap kakaknya dengan rasa penasaran parah. Caera memajukan duduknya untuk lebih dekat dengan Cadenza.
"Unboxing!" Ujar Caera.
Perkataan Caera itu sangatlah tidak dipahami oleh Cadenza. Apa yang akan mereka lakukan setelah pernikahan pada malam harinya kalau tidak tidur.
"Terus kenapa emang?" Tanya Cadenza berusaha tenang.
"Lo tau malam pertama gak? Itu yang bakal lo lakuin sama Raynar!" Ujar Raina yang kesal atas jawaban Cadenza.
"Iya tahu, gue juga paham begituan!" Jawab Cadenza yang sok tahu.
Raina menghela nafas kasarnya."Gini, Za. Gue sama Caera udah pernah ngalamin. Dan kita tahu betapa sakitnya saat ngelakuin hal itu! Gue sama kakak lo masih mending karna punya pasangan yang pengertian. Nah lo, Raynar. Udah badannya lebih gede dari lo yang mungil ini. Ditambah lagi si Raynar orangnya egois. Bisa mati lo, entar layani nafsunya dia!" Jelas Raina yang dilebih-lebihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYNAR ( Selesai )
Tienerfictie( FOLLOW SEBELUM MEMBACA ) JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMENYA. Tentang Raynar ketua geng Knights. Cowok anti penolakan. Apapun bisa ia dapatkan terutama para gadis gadis. Hanya karna ia tampan dan kaya. Temperamental adalah sikap buruk yang tidak pe...