4 : 3

34.4K 2.7K 368
                                    

Cadenza tersenyum malu menundukkan pandangan seraya berjalan menghampiri Raynar dan para sahabatnya yang menunggunya di parkiran motor. Gadis itu mengigit bibir bawahnya sangking geroginya ingin bertemu Raynar.

"Kenapa jalanya nunduk? Entar jatoh lagi," tegur Raynar saat kedua sejoli itu sudah berdiri berhadapan.

"Jatuh cinta maksudnya?" Koreksi Cadenza lagi lagi gadis itu tersenyum malu. Badannya ia gerakkan ke kiri dan kanan.

"Udah pandai gombal sekarang, hmm!" Seru Raynar mencubit hidung Cadenza gemas.

"Iya dong," jawab Cadenza kemudian menatap serius Raynar."Tapi gombalannya bagus kan?" Tanyanya.

Raynar menggeleng."Lo gak pandai gombal, tapi........ Pandai... Nyosor. Kan lo kang nyosor!" Jawab Raynar tersenyum jahil membuat Cadenza kesal sekali mendengar hal itu.

"RESEK!" Dengan geram Cadenza mencubit pinggang cowok itu hingga membuatnya berteriak kesakitan.

"Sakit, sayang," keluh Raynar meringis kesakitan.

"Biarin!" Jawab Cadenza lalu membalikkan badannya berniat untuk pergi namun Raynar dengan cepat memeluknya dari belakang.

"Itu aja ngambek!" Cibir Raynar perlahan membalikan tubuh Cadenza dengan lembut."Maaf, yah. Nggak lagi lagi deh." Raynar mengangkat lima jarinya lalu mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Iya dimaafin," jawab Cadenza lalu menautkan lima jarinya ke lima jari milik Raynar.

Begitu Romantisnya kedua orang itu sampai sampai menzolimi para sahabatnya yang sedari tadi menatap datar kearah mereka. Apalagi Riski yang hanya memeluk erat helmnya melampiaskan segala rasa iri melihat keromantisan hubungan Raynar dan Cadenza.

"Berasa nggak dianggap kita!" Ujar Dimas kepada Raina yang berdiri disampingnya.

"Iya, yuk pergi," jawab Raina dengan datar lalu menarik tangan Dimas berlalu pergi dari sana.

"Sayang...." Panggil Riski kepada Ikhsan dengan suara manja."Yuk kaya gitu."

Ikhsan menatap jijik kearah Riski."Sorry, gue masih normal. Cewe gue banyak!" Setelah mengatakan itu ia buru buru pergi menyusul Dimas dan Raina.

Riski menekukkan bibinya kebawah, sedih karna mendapatkan penolak dari ikhsan. Cowok itu beralih ke Panji.

"Panji..." Panggil Riski dengan suara manja.

"Najis!" Ketus Panji kemudian cowok itu juga berlalu pergi.

Riski menghela nafas gusar. Nasib seorang yang belum bisa melupakan cinta pertama. Nasib seorang yang memutuskan untuk menjomblo seumur hidup. Ia harus begini, harus tahan melihat keuwuan didepan mata.

Cup!

"Yok sayang kita pergi!" Ujar Riski setelah mencium helmnya lalu berlari mengejar para sahabatnya.

Berbeda dengan para sahabat Raynar seseorang dari kejauhan melihat kearah Raynar dan Cadenza dengan tatapan bengis. Orang itu mengepalkan kedua tangannya marah saat melihat tangan Raynar merangkul mesra pundak Cadenza saat sepasang sejoli itu berjalan dengan mesranya.

"Bisa juga lo move on dari gue!" Gumam seseorang itu seraya tersenyum miring.

.............

Siang ini adalah hari SMA Harapan mengadahkan turnamen antar sekolah. Sebenarnya turnamen ini akan diadakan seminggu lagi tapi karna masalah yang tidak diketahui pasti. Lima sekolah dari kota berbeda telah bergabung menjadi satu.

Saat ini Cadenza dan para anggota geng Knights tengah menyaksikan Raynar dan Riski juga para murid SMA harapan yang berjumlah empat orang mengikuti permainan futsal melawan enam murid SMA lain.

RAYNAR ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang