Masyaallah, masa depanku...
Suara aneh yang terus terngiang ditelinga seorang Raynar. Entah yang keberapa kalinya suara itu membuat senyum Raynar terbit dibibirnya itu.
Bukanya hanya tiga kalimat itu saja yang diingat dan selalu Raynar bayangkan. Tetapi ekspresi Cadenza setelah mengucapkan tiga kalimat itu juga yang menggangu pikirannya saat ini.
Beberapa kali ia memukul kepalanya hanya untuk menghilangkan pikiran itu, tapi bukannya hilang malah sakit kepalanya. Raynar akan membuat perhitungan pada gadis itu esoknya karna perkataannya itu membuat Raynar melukai dirinya dan mengakibatkan kepalanya sakit. Lihat saja nanti!
"Nggak panas." Raina menempelkan punggung tangannya kedahi Raynar. Sontak cowok itu memukul keras tangan yang menempel itu hingga menjauh dari dahinya.
"Apaan sih lo!" Sentak Raynar melihat kesal kakak kembarnya itu.
Raina tidak kesal malahan gadis itu tersenyum jahil."Abis kencing sembarangan lo, makanya gila dari tadi!" Tuduh Raina menatap serius Raynar.
"Gila?" Raynar mengangkat bokongnya bergeser duduk supaya dekat dengan Raina. "SIAPA YANG GILA, BANGSAT!" bentak Raynar murka. Cowok itu memperlihatkan wajah menyeramkannya.
Raina mundur dengan wajah syok, kaget saat dibentak tiba tiba seperti tadi. Namun ia tidak ada rasa takut sama sekali. Ia lah, dia kakak, harusnya Raynar yang takut padanya.
"Santai, Nar. Cuma nanya gue." Raina mengelus dada Raynar mengunakan kedua telapak tangannya.
"Jangan sentuh gue!" Raynar menurunkan kasar tangan Raina.
"Ck, kasar amat lo sama gue." Raina berdecak kesal."Bagaimana juga gue kakak lo nih, cewek lagi." Raina mengerucutkan bibirnya.
"Bodoh amat!" Jawab Raynar lalu membaringkan tubuhnya diatas ranjang kamarnya.
Raina menggelengkan kepalanya heran."Pantasan nggak ada cewek," cibir Raina."Jadi cowok kasar banget, nggak laku mampus!" Gumam Raina yang masih bisa didengar Raynar.
Raynar tersenyum miring mendengar itu. Cowok itu jadi teringat kembali gadis yang mengacau dalam pikiran sejak tadi. Senyuman manis Raynar kembali hadir dan itu membuat Raina makin penasaran.
Raina membaringkan tubuhnya disebelah Raynar. Mencoba memancing Raynar agar mau mengatakan penyebab dari senyuman yang ia lihat semenjak mereka keluar dari rumah Panji hingga mereka berada dirumah sampai malam begini.
"Nar, lo Kenapa?" Tanya Raina memiringkan tubuhnya melihat Raynar.
"Nggak papa, gue sehat kok," jawab Raynar memandangi langit langit kamarnya.
"Gue tahu lo sehat!" Raina menjitak kepala Raynar sangking kesalnya."Tapi bukan itu maksud gue, kenapa lo senyum senyum sendiri dari tadi. Itu pernyataan gue," jelas Raina.
Raynar mengusap bekas jitakan Raina lalu memutar tubuhnya menghadap sang kakak."Gue mau nanya sama lo," ujar Raynar mulai serius.
Mendengar itu senyum miring Raina muncul. Ia yakin sebentar lagi, Raynar pasti menceritakan sesuatu yang menarik untuk dibahas. Dan itu pastinya rahasia atau bisa disebut penyebab dari senyuman yang terus cowok itu tujuan sedari tadi. Memang benar kalau adiknya ini tidak akan pernah bisa menyembunyikan hal apapun padanya.
"Apa tuh?" Tanya Raina yang juga mulai serius.
Raynar memainkan lidahnya di rongga mulutnya, gugup dan tidak sabar ingin bertanya yang dirasakan cowok itu sekarang. Tapi demi menuntaskan rasa penasarannya ia akan lawan kegugupan itu.
"Lo......... Lo pacaran sama Dimas?" Tanya Raynar membuat Raina kebingungan mendengarkannya.
"Lo kan udah tahu, gue sama Dimas itu nggak pacaran. Karna kita itu maunya hubungan serius nggak kayak ABG ABG pada umumnya. Gini, Dimas itu orangnya dewasa banget, jadi pacaran itu cuma ia anggap main main doang. Dia maunya berkomitmen sama gue, dalam bentuk hubungan serius yaitu tunangan. Sedangkan gue nggak pengen tunangan. Karna itu bakal ngikat gue sama dia nggak bisa bebas lagi. Dan gue belum siap. Jadi kami milih menikmati masa masa bebas dulu, sebelum menuju hubungan serius itu," jelas Raina. Raynar yang mendengar itu hanya mangut mangut paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYNAR ( Selesai )
Teen Fiction( FOLLOW SEBELUM MEMBACA ) JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMENYA. Tentang Raynar ketua geng Knights. Cowok anti penolakan. Apapun bisa ia dapatkan terutama para gadis gadis. Hanya karna ia tampan dan kaya. Temperamental adalah sikap buruk yang tidak pe...