5 : 0

33.4K 2.4K 212
                                    

Kamis pagi tepatnya hari ini SMA Harapan mengadakan acara pelantikan OSIS baru yang yang belum mereka ketahui siapa semua orang itu. Buk Wati selaku pembina OSIS kini sudah berdiri dihadapan seluruh warga sekolah untuk mengumumkan siapa siapa saja anggota OSIS baru tahun ini.

"Siapa yah kira-kira?" Tanya Rani kepada sahabatnya Cadenza yang juga penasaran sekaligus cemas.

"Siapa aja yang penting bukan nama gue yang disebut," jawab Cadenza berharap harap cemas.

"Tenang aja, Za," sahut Jamal setelah menepuk pundak Cadenza membuat gadis itu memutar tubuh kebelakang."Semua teman-teman kita kan udah bilang gak akan milih kita berdua," lanjutnya saat mengingat janji yang dikatakan semua teman sekelasnya saat tempo hari.

Hal itu membuat Cadenza yang awalnya cemas langsung berubah gembira karna baru mengingat janji tersebut. Dengan hal itu tentu saja nama mereka berdua akan sedikit suara dan mereka tidak akan pernah yang namanya jadi ketua dan wakil OSIS.

"Oh iya, kalian gak milih kita?" Tanya Cadenza kepada semua teman sekelasnya untuk memastikan janji tersebut. Namun bukannya menjawab semua orang itu hanya diam lalu menunduk. Membuat wajah Cadenza berubah tanpa ekspresi."Iya kan teman-teman?" Tanyanya lagi lalu menoleh kearah Jamal yang juga menatapnya.

"Perasaan gue gak enak, Za," ujar Jamal yang wajahnya sama seperti Cadenza.

"Sama, Mal," jawab Cadenza lalu menghela nafas beratnya saat gadis itu beralih melihat kearah buk Wati.

"BAIK SEMUANYA KITA AKAN MENGUMUMKAN NAMA KETUA DAN WAKIL OSIS SMA HARAPAN TERLEBIH DAHULU." Senyuman bahagia terpancar di wajah wanita itu. Lalu ia perlahan membuka kertas yang berisikan nama ketua dan wakil OSIS yang akan segera ia sampaikan.

"DAN KETUA DAN WAKIL OSIS TAHUN INI ADALAH..... CHANDRA JAMAL HUDA DAN CADENZA SHIRA!" teriak buk Wati heboh.

Semua orang bertepuk tangan itu itu. Tidak menyangka sekaligus senang akan pemberitahuan ini. Namun berbeda dengan Jamal dan Cadenza kedua orang itu kini hanya terdiam dengan wajah yang sulit diartikan.  Apalagi Cadenza yang melihat kakaknya bertepuk tangan paling heboh seraya tersenyum kearahnya.

"SILAHKAN KETUA DAN WAKIL KEDEPAN UNTUK MEMBERI SEDIKIT PIDATO ATAS KEMENANGANNYA," titah buk Wati yang tidak dihiraukan oleh Cadenza dan Jamal. Kedua orang itu masih terdiam ditempat. Bahkan wajah keduanya sudah menunjukkan raut wajah kesal, marah, pasrah menjadi satu.

Cadenza dan Jamal yang tidak kunjung bergerak pun membuat Caera dan dua sahabat gadis itu memutuskan untuk menjemput kedua remaja itu dari barisan kelas.

"Silahkan memberi pidato yah adek," goda Caera seraya menarik tangan adiknya menuju ketempat para guru berbaris.

Cadenza masih diam bahkan saat buk Wati berdiri bersamanya dan juga Jamal untuk berfoto gadis itu masih saja diam.

"Senyuman, dong." Caera membuat bibir Cadenza melebar seperti sedang tersenyum menggunakan jarinya. Lalu Caera menyingkirkan menjauh.

"Mal, senyum!" Titah Cadenza dengan suara yang terdengar tidak bersemangat.

Jamal pun menoleh untuk menatap Cadenza."Gue gak mau senyum! Maunya menghilang!" Jawab Jamal yang suaranya sama seperti Cadenza.

Lalu kedua sahabat itu menoleh perlahan kearah barisan kelasnya. Mereka ingin sekali menangis saat melihat semua temannya hanya menunduk seraya mengangkat kedua jari tengah dan telunjuk mereka.

"Teman laknat?" Gumam Cadenza dan Jamal serentak.

"Selamat atas terpilihnya menjadi ketua dan wakil OSIS baru," ucap buk Wati seraya menjabat tangan Jamal lalu Cadenza.

RAYNAR ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang