6

346 26 3
                                    

Di Rumah Binar.

" Bu Rio mana ya kok nggak kelihatan ? " tanya Binar.

" Ouh iya ibu lupa bilang Rio itu ibu sekolahin di luar kota kebetulan Tante ria nawarin supaya Rio bisa sekolah di sana dan tinggal di rumahnya " ucap Gita yang sedang mengaduk gelas berisi teh.

" Bukannya perekonomian kita masih susah Bu kok Rio sekolah di sana "

" Iya maka dari itu biaya di sana jauh lebih terjangkau dari daerah ini, kok kamu tumben baru pulang ? "

" Iya Bu aku tadi ikut seni musik "

" Musik ? Berarti bareng kak Dirga ? " tanyanya namun tiba-tiba Dirga datang.

" Iya Bu suruh dia buat nggak ikut musik segala " ujar Dirga lalu pergi.

" Nak ibu ngerti kok, kamu mau ikut apa aja tapi saran ibu yang penting kamu bisa bagi waktu dan jaga kesehatan " ucap Gita agar Binar tak terpengaruh dengan omongan Dirga barusan.

" Iya Bu kalau kak Dirga larang, aku juga akan keluar kok "

" Jangan gitu nanti ibu bakal bilang sama Dirga ya "

Binar yang mendengar itu sedikit tenang.

                               ***

Di ruang tamu, Sarah sedang duduk menghadap televisi dan Andre ayah tiri kalan menghampiri.

" Ma, Kalan mana ya kok dari kemarin ayah nggak lihat ? "

" Iya yah, Kalan tinggal sama papanya untuk sementara " ujar Sarah.

" Loh kenapa ? "

" Nggak apa-apa cuma memberi waktu dia sama papanya kan udah lama juga nggak ketemu dan aku juga supaya lebih Deket sama Shena "

" Iya kamu benar tapi kalau Kalan mau tinggal di sini aku nggak larang juga, dia sudah aku anggap sebagai putraku, meskipun kadang aku marah padanya "

" iya yah makasih sudah berusaha menjadi ayah sambung yang baik untuk Kalan, setelah kejadian masa lalu aku belum bisa memaafkan diriku untuk Kalan " Sarah masih ingat betul bagaimana putranya itu seakan hancur mentalnya, ia tak kuasa menahan tangis.

" Kamu yang sabar ya, Kalan sudah menjadi anak yang hebat "

" Ta-pi apa kamu merasa kejadian itu janggal ? " Tambah Andre.

" Janggal bagaimana ? "

" Saat kejadian itu Kalan bersama papanya kan ? "

" Iya hal itu yang selalu aku tanyakan sama Kalan tapi ia tidak pernah menjawab, rasa traumanya begitu tinggi "

" Aku akan berusaha menyelidiki ini semua "

" Ap-a berarti Kalan akan salah ? " Sarah lalu beralih menatap mata suaminya.

" Semua yang akan terjadi nantinya kita hanya bisa berdoa "

Sarah yang mendengar itu kemudian menangis tak henti.

                                *** 

Tampak semua tim basket Alister berkumpul dan sedang berbicara di rumah Ansel.

" Kal kenapa Lo akhir-akhir ini jarang kumpul sama kita ? " icap Nandana.

" Iya Kal tumben ada masalah ? " Sahut Ansel yang melihat Kalan duduk menatap mereka.

" Gue sekarang tinggal sama bokap jadi ya sering main sama adik kembar gue  dan nggak ada waktu "

" Ouh kirain, btw Kal gue kemarin liat adik Lo bareng cowok naik motor di anterin pulang " ucap Samudra membuat Kalan kaget.

KALAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang