30

110 6 1
                                    

Ketiganya masih terdiam karena yang di katakan Samudra memang benar namun kalan juga tidak boleh di salahkan bagiamana pun itu Kalan adalah sahabat mereka. Mungkin Kalan pendiam tapi tidak ada yang tau apa yang sedang terjadi dalam dirinya bisa saja hidupnya bahagia atau diam-diam menyimpan luka.

" Lah terus ini masalah gimana ? Mau nyamperin kalan?" Tanya Nandana.

" Jangan dulu pasti Kalan butuh waktu sendiri " sahut Aldar.

" Iya benar gue percaya sama Kalan dan apa yang gue omongin tadi salah harusnya gue membantu kalan untuk keluar dari masalah nya " ucap Samudra dengan menunduk.

" Lo sih kebanyakan bucin sama Sea " celetuk Nandana yang membuat suasana menjadi cair.

" Bilang aja Lo iri karena nggak ada yang di bucinin, cuma bisa halu " ujar Samudra, kali ini kata-katanya bisa menusuk langsung ke tulang-tulang.

" Iya paham Lo nyindir gue kan ? " Aldar menyahuti sedangkan Nandana kembali membuat riuh tawa.

" Siapa juga yang nyindir Lo kepedean " sahut Samudra.

" Udah nggak usah pada bercanda ini situasinya lagi rumit " celetuk Ansel dengan raut wajah datar.

" Yok lah main basket dulu " ucap aldar dengan memberi umpan bola kepada Ansel.

" Kalan gimana ?" Tanya Samudra.

" Udah nanti kita chat aja di grup WhatsApp " ucap Aldar santai.

Lalu mereka melanjutkan permainan basket satu persatu bola masuk ke ring.

                               ***

Kalan berjalan pergi menaiki motornya dengan keadaan bingung.

Lo harus tanggung jawab kalau nggak semua orang di dekat Lo bakal Kena imbasnya ( kata-kata itu masih saja terngiang-ngiang di kepalanya)

" Gue bingung salah gue apa ya " gumam Kalan yang masih mengendarai motornya tampak jalanan sudah mulai sepi suasana malam dengan di terangi lampu-lampu di sekitar.

Kalan memutuskan untuk berhenti sejenak di pinggir jalan.

Drettt

kalan merogoh saku untuk mengambil benda pipih yang baru saja bergetar tanda pesan masuk. Dengan segera ia melihat siapa yang mengirim pesan ternyata tertulis nama Binar namun Kalan sengaja Menganti nama kontak binar dengan nama unik.

                   Binar my eye 🌼

/Kalan /

                                         / bin ada apa ?/

/ Kal maaf sebelumnya
ganggu hmm Lo bisa nggak anterin gue /

                         / Bisa mau kemana bin? /

/Nanti gue kasih tau/

                      / Yaudah gue otw sekarang
                         Ke rumah Lo /

/ Iya thanks ya kal /

Dengan segera Kalan mengendarai motornya kembali, ia akan menghampiri Binar tapi ia sempat berfikir sebenarnya Binar mau kemana ?

Di rumah Binar tampak ia sendiri dari tadi ia berbolak-balik ia bingung bagaimana jika Dirga mengetahui hal ini. Ia berencana pergi ke kantor penerbit karena dia sudah mendapat kabar bahwa berita yang ia cari ada.
Sembari menunggu kedatangan Kalan, Binar dengan diam-diam memutuskan untuk keluar rumah tanpa izin dari Dirga karena ia tau bahwa takkan di izinkan keluar rumah apalagi sudah malam.

KALAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang