Kenapa dada gue sesek banget ya ( batin Dirga )Udahlah mending gue ke kamar supaya binar nggak tau soal ini
Dirga segera masuk ke kamarnya, tampak sederhana memang dengan sprei putih dan tidak terlalu banyak ornamen dinding hanya ada beberapa alat musik.
Dimana sih inhaler gue
Dengan nafas tersengal-sengal ia buru-buru mencari benda itu.
Tampak Dirga sibuk dengan tangan yang meraba-raba rak lemari kecil tepat di samping ranjang. Akhirnya ia menemukan benda kecil itu semacam obat dan segera ia menghirupnya untuk meredakan sesak nafas seketika.
***
Di seberang jalan terlihat Sea dan Samudra yang sedang asyik mengobrol.
" Emm...makasih ya kak Samudra " ucap Sea gadis yang terkenal polos itu.
" Kenapa si kok masih manggil kak ? " Tanya Samudra sembari tersenyum membuat Sea semakin tersipu malu di hadapannya.
" Iya maksudnya Samudra " ucapnya grogi.
" Kalau manggil sayang boleh ? " Bisik Samudra tepat di telinga kanan Sea membuat jantung Sea berubah tak karuan.
" Hmm gue duluan ya Samudra " Sea melambaikan tangan sembari lari secepatnya ke rumah, sekarang perasaannya tambah tak karuan.
Samudra yang melihat tingkah Sea yang polos hanya tersenyum geli.
( Huh dasar kenapa jantung gue mau copot ) batin sea usai berhasil kabur dari samudra.
Setelah mengantar Sea pulang buru-buru Samudra menyalakan motornya bergegas untuk pergi namun ada yang aneh, ia melihat seseorang yang mencurigakan di pinggir jalan.
" Orang itu kayaknya nggak asing deh, motornya persis...." Samudra mencoba mengingat-ingat dan saat ia berbalik arah orang itu sudah pergi.
" Ah itu peneror yah persis banget, gue harus kejar dia " gumamnya sembari menyalakan motornya.
Dengan cepat samudra melajukan motornya ia benar-benar penasaran apa mungkin peneror itu juga diam-diam mengikuti dirinya sejak tadi.
Sial ( batin samudra)
" Gue kehilangan jejaknya, tapi kemana ya perasaan tadi ke arah sini " gumam samudra sembari melihat ke kanan kirinya memastikan bahwa masih ada tanda-tanda keberadaan orang yang ia cari.
Saat melihat-lihat sekitar tiba-tiba.
Bukk ......
satu pukulan keras menghantam tangan samudra membuat dirinya mundur seketika saat kaget siapa yang tiba-tiba memukulnya.
" Woy beraninya Lo mukul gue " ucap samudra dengan mata yang terfokus ke arah orang yang ada di depannya.
" Nggak usah ikut campur urusan gue kalau pacar Lo mau selamat " bisik orang tersebut yang ternyata sudah di curigai samudra kalau dia adalah peneror binar sebelumnya.
Mendengar hal itu samudra mengepalkan tangannya dan langsung menonjok, bukk.....satu pukulan dengan keras melayang ke arah peneror.
" Inget ya jangan pernah sentuh sea atau gue bakal bikin hidup Lo nggak tenang dan satu lagi jangan pernah ganggu binar ngerti Lo " ucap keras samudra dengan tangan yang sudah mencengkeram kuat kera jaket peneror.
Bukk...Bukk...
Dua pukulan mendarat di perut samudra, peneror tersebut membuat pukulan keras dengan menendang kaki kirinya serta bagian perutnya membuat samudra terjungkal seketika.

KAMU SEDANG MEMBACA
KALAN [ SELESAI ]
General Fiction[ FOLLOW + VOTE DULU SEBELUM BACA] Cerita ini tentang Kalan Abakhtar, seorang mahasiswa yang pintar nan berbakat bahkan menyandang sebagai ketua basket yang terkenal di universitasnya. Namun, masa lalunya membuat ia trauma dan mengalami penyakit PTS...