Setelah beberapa menit kemudian dokter pun memeriksa keadaan Kalan yang masih terbaring lemas, dokter mengecek denyut jantung serta nadi di tangan Kalan.
" Bagaimana dok kondisi Kalan ? " ucap Sarah dengan panik.
" Keadaannya lumayan membaik, dia pingsan sebab banyak tekanan yang membuatnya stress Bu dan kecemasan yang ia alami " ucap dokter seketika membuat Sarah tak sanggup untuk menahan tangisnya bagaimana tidak Kalan yang di selimuti rasa kecemasan tinggi kembali membuatnya semakin khawatir seperti dulu.
" Aku khawatir mas sama Kalan " ucap Sarah kepada Andre dengan gemetar dan tubuh Sarah tiba-tiba melemah kehilangan keseimbangan.
" Ma, kamu kenapa? Kalan pasti baik-baik saja kamu tenang ya " Andre berusaha menopang tubuh Sarah yang hampir jatuh ia sangat tau bagaimana perasaannya.
" Ini ma, mama minum dulu ya " sahut Shena mengulurkan segelas air agar sara lebih tenang.
" Dok apa kalan bisa sembuh " ucapnya Sarah kembali walaupun tubuhnya masih lemas.
" Ibu dan bapak tidak usah khawatir saya akan beri obat penenang dan untuk lebih lanjut mungkin kalan harus terapi " jawab dokter.
" Tolong ya dok berikan yang terbaik untuk kalan " sahut Andre.
" Iya pak tenang saja 5 menit lagi kalan juga kan siuman, dan ini ada resep obatnya nanti di minum sesuai anjuran ya pak jangan sampai terlewat "
" Untuk terapinya gimana dok ?" Tanya Sarah.
" Nanti saya rekomendasikan psikolog yang cocok untuk kalan nanti akan saya kabari secepatnya "
" Terimakasih ya dok " ucap Andre lega.
***
Binar masih merapikan beberapa bunga yang akan ia antar namun tiba-tiba telepon yang ada di sakunya berdering.
Dret...drett
" Ini nomer siapa ya ?" Gumam Binar yang melihat telepon masuk tanpa nama.
* Halo maaf ini siapa ya *
* Binar ini Tante sara** Eh iya Tante tumben ada apa?*
* Kalan * tampak terdengar
Suara sara yang masih menangis*Tante kenapa?*
* Kalan pingsan tiba-tiba Bin** Hah? Terus keadaan kalan
Gimana Tante ?*
* Masih belum sadar bin
Makanya Tante sangat khawatir** Yaudah nanti Binar kesitu*
* Iya binar makasih ya *Binar langsung menutup teleponnya ia lalu dengan cepat mengirim pesan kepada aldar tentang kondisi Kalan.
" Kak Dirga gue izin keluar bentar ya " teriak Binar sembari mengambil totebag di sofa.
Namun tak ada sahutan dari Dirga ya mungkin saja Dirga sudah sangat muak karena Binar.
Sesaat kemudian Binar menuju gerbang rumahnya terlihat beberapa motor mengarah padanya, jelas itu adalah Aldar dan yang lainnya.
" Bin Lo yakin Kalan pingsan ?" Tanya Aldar yang masih duduk di motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALAN [ SELESAI ]
General Fiction[ FOLLOW + VOTE DULU SEBELUM BACA] Cerita ini tentang Kalan Abakhtar, seorang mahasiswa yang pintar nan berbakat bahkan menyandang sebagai ketua basket yang terkenal di universitasnya. Namun, masa lalunya membuat ia trauma dan mengalami penyakit PTS...