Setelah mendengar semua yang di katakan pak dewa, Dirga seketika merubah ekspresinya ia kaget dengan apa yang di dengar dan tak menyangka bahwa Binar akan melakukan hal yang pernah ia larang sebelumnya.
Kenapa Lo jadi selancang ini ( gumamnya dalam hati)
Dirga kemudian beranjak dari ruang rawatnya untuk menemui dokter apakah haru ini ia bisa pulang atau tidak.
Namun setelah menemui dokter, Dirga belum di izinkan untuk pulang karena kondisinya masih belum pulih. Melihat keadaan yang semakin rumit ini Dirga buru-buru menelpon seseorang yang entah siapa sepertinya bukan Raka.
* Tolong cek rumah gue sekarang, Binar ada di rumah atau nggak *
* Oke *
Suara itu begitu serius tampak wajah Dirga yang masih tegang, ada kekhawatiran dalam dirinya sekarang apakah mungkin ia akan benar-benar meluluhkan hatinya untuk melindungi Binar ? Atau hanya sekedar mencegah agar Binar tidak melakukan hal-hal di luar kendalinya ?
***
Mengingat Dirga masih di rumah sakit, Binar dengan cepat kembali ke sana ia cemas kalau Dirga butuh sesuatu karena Raka mengabarinya kalau ia sudah pulang.
Binar melawan rasa takutnya sebab teror kini semakin membuat ia tak tenang. Saat hendak keluar beberapa langkah menuju jalan raya tiba-tiba ada seseorang yang mengendarai motornya menuju ke arah Binar.
" Kalan "
Kalan datang mengunjungi Binar, ia ingin menanyakan kondisi gadis itu saat ini.
" Kal wajah Lo kenapa ?" Tanya Binar kaget karena wajah Kalan tampak memar seperti terkena pukulan.
" Nggak apa-apa " senyum tipis menandakan ada sesuatu yang terjadi padanya.
" Memar gini pasti sakit " ucapnya sembari perlahan tangannya tak sengaja menyentuh wajah Kalan.
Kalan yang melihat itu spontan jantungnya terguncang rasanya begitu tak karuan. Mungkin seperti Salting luar biasa.
" Bin " memperhatikan dengan lamat-lamat, tatapannya yang lembut seakan menembus ke hati Binar. Kesunyian beberapa detik menyelimuti mereka berdua.
" Ada apa kal ? " tanya Binar bingung sebab Kalan tak seperti biasanya.
" Gue khawatir, gimana keadaan Lo hari ini ? Ceritain aja gue siap jadi pendengar "
Rasanya Binar ingin bercerita banyak, jujur kali ini benar-benar keadaan terpuruk baginya setelah mendengar kepergian ayahnya. Tapi lagi-lagi ia ingat dengan Dirga, ia juga tak ingin membebani siapapun atas masalahnya.
" Gue baik, Lo sendiri ?"
" Lo lagi nggak baik-baik aja, dan gue juga "
" Kal ? "
" Binar yang gue kenal selalu senyum ceria dan sekarang nggak, ada apa bin cerita ke gue "
Binar terdiam seketika, keadaannya sekarang membutuhkan sosok orang untuk berkeluh kesah layaknya Dirga. Binar kini memandang Kalan, ia percaya bahwa laki-laki didepannya mampu menjadi sosok Dirga baginya.
" Kal gue...." Air matanya luruh mungkin Binar diambang lelah tak mampu bercerita.
Kalan yang melihat gadis di depannya menangis, ia langsung memeluk erat tubuh gadis itu.
Deg
Rasanya benar-benar nyaman, Binar seperti menemukan seseorang yang membuat dirinya bisa kembali bangkit.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALAN [ SELESAI ]
General Fiction[ FOLLOW + VOTE DULU SEBELUM BACA] Cerita ini tentang Kalan Abakhtar, seorang mahasiswa yang pintar nan berbakat bahkan menyandang sebagai ketua basket yang terkenal di universitasnya. Namun, masa lalunya membuat ia trauma dan mengalami penyakit PTS...