25

122 6 0
                                    

Angin berdesir menyelimuti tubuh Binar dengan rambut tergerai nan indah. Ia duduk sendiri di halte menatap daun-daun kering yang berjatuhan dari pohon karena desiran angin cukup kencang, cahaya matahari yang tadinya sangat cerah berubah meredup, awan-awan yang tadinya biru juga berubah gelap.

Binar menatap ke langit agaknya sore ini akan hujan, semua mahasiswa juga tampak  buru-buru untuk segera meninggalkan kampus.

Saat Binar sedang melihat lalu lalang kendaraan sembari menunggu kedatangan bus ia terkejut karena ada seseorang yang menepuk bahunya.

" Bin gue ikut pulang bareng ya " ucap seketika seseorang di sampingnya.

Lalu Binar menengok keberadaannya.

" Yura ? Loh kok disini " tanya Binar kepada gadis yang selalu tersenyum riang dengan pita rambut di kepalanya.

" Iya sama itu " ucapnya menunjuk ke arah Lentera.

" Bin " panggilnya.

" Bentar hmm ada apa ? " Sahut Binar bingung.

" Yaelah bin masa iya kamu lupa katanya mau ke kantor berita?" Jawab Yura.

" Ouh ya aduh kenapa gue lupa " menepuk dahinya.

" Ayo kita berangkat sekarang " ajak Yura.

" Hmm bin sebelumnya Sea bilang dia nggak bisa ikut nggak apa-apa kan?" Tanya Lentera.

" Ouh iya santai aja kok, yok berangkat itu udah ada bus nya " sahut Binar sembari berjalan menuju bus di ikuti Yura dan Lentera.

                                  ***

Saat di dalam bus, Yura duduk berdampingan satu kursi dengan Binar sedang Lentera berada di samping kursi lainnya.

" Btw bin Lo ke kantor berita ngapain? " Tanya Tera

" jadi gue mau nyelidikin kasus ayah kurang lebih 3 tahun yang lalu "

" Lo masih inget kejadiannya gimana ? " Tanya Yura.

" Gue si rada lupa ya soalnya gue juga pingsan. intinya yang gue lihat pada saat itu ayah gue nggak salah makanya gue harus cari soal berita itu pasti kan tertera kronologi lengkapnya" jelasnya.

" Bin Lo yang sabar ya kita bakal bantuin Lo kok nyari keadilan " ucap Yura.

" Makasih ya Yura Tera udah mau gue repotin "

" Bentar bin tadi gue liat Lo jalan agak pincang kaki Lo kenapa ? " Tanya Tera.

" Ouh kena pecahan kaca tapi baik-baik aja kok" ucapnya santai meski kakinya masih terlihat perih.

                               ***

Setelah beberapa menit kemudian ketiganya telah sampai di pinggir jalan dengan gedung-gedung samping kanan jalan.

" Bin nama kantor beritanya apa ? " Sahut Yura sembari memperhatikan Binar yang sedang berusaha menelusuri sesuatu.

" Rain media dimana ya tempatnya, di maps si sekitaran sini "

" Itu Bin seberang jalan " tunjuk Tera mengarah kesebuah gedung bertingkat bertuliskan rain pustaka.

" Iya bener ayo kesana " Binar berjalan dengan tangan kanan melambai ke sisi jalan untuk menyebrang.

Setelah sampai di pintu masuk terdapat pintu kaca yang dapat membuka sendiri, ketiganya langsung bergegas masuk.

Area yang pertama mereka tapaki setelah masuk pintu utama yaitu lobi, terdapat satu orang perempuan yang berjaga di meja lobi dengan komputer di depannya.

KALAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang