Tepat setelah 2 hari lalu saat masuk kampus Binar dirundung para mahasiswa. Hal tersebut membuat ia sedikit trauma untuk masuk ke kampus. Namun Dirga selalu meyakinkan dirinya untuk ke kampus. Saat ini Dirga memang sedang sakit dan mungkin akan mengambil cuti semester depan jika sakitnya masih parah. Untungnya Dirga sudah menjalani ujian akhir Minggu lalu jadi ia bisa beristirahat. Sedangkan Binar ia harus menyelesaikan beberapa tugas ujian akhir.
" Jangan takut bin, Lo pasti bisa " ucapnya sendiri saat tepat di depan pintu fakultasnya. Ia memejamkan mata sebentar lalu menghela nafas panjang.
Binar melangkahkan kakinya masuk ke area kelas untuk melaksanakan ujian. Ia juga ingin menemui Yura, Sea dan juga Lentera.
Langkah demi langkah menuju kelasnya, tatapan mata tajam dari setiap mahasiswa masih tertuju kepadanya. Bahkan dari mereka masih berbisik-bisik tentang Binar yang datang lagi ke kampus. Namun kali ini Binar menghiraukan semuanya, ia tetap fokus berjalan lurus tanpa memperhatikan orang-orang tadi.
Saat sudah hampir sampai di kelas, Binar melihat Yura, sea dan Lentera yang sedang mengobrol. Ia segera memanggil ketiga sahabatnya itu.
" Yura, Sea, Tera " teriaknya namun bukan sapaan balik yang di lontarkan mereka, namun hanya ekspresi datar lalu segera menghindar.
Binar mengejar mereka meminta penjelasan kenapa menghindari dirinya.
" Kenapa kalian menghindar ? Gue ada salah ya ? Apa karena kalian udah tau gue seorang anak narapidana jadi nggak mau temenan sama gue " ujarnya mampu membuat ketiganya mematung. Tera mengalihkan pandangannya, Sea menunduk sedangkan Yura dengan tatapan tak tega.
" Maaf Bin kita harus ke kelas " ucap Yura segera namun ketika akan membalikan badan, Binar langsung mengatakan sesuatu....
" Oke nggak apa-apa kok kalau kalian nggak mau temenan sama gue. Mungkin gue nggak pantes kali ya, apalagi saat kemarin di fitnah hampir semua mahasiswa. Gue sangat berharap kalian bisa membela tapi kenyataannya " Binar hanya tersenyum getir dengan mata berkaca-kaca, ia lalu segera berjalan menuju kelas.
" Emang benar jangan pernah mengharapkan sesuatu dari orang lain, semuanya akan berubah dan akan pergi dengan sendirinya " batin Binar.
" Binar " ucap Yura lirih saat melihat Binar sudah pergi.
" Sudahlah Ra mending kita pergi " ajak Tera.
Sesampainya di kelas pun Binar hanya diam dan fokus mengerjakan ujian hari ini. Meskipun ketiga sahabatnya itu cuek kepadanya. Yura yang dulunya begitu dekat dengan Binar merasa bersalah jika bersikap seperti itu. Namun, ia juga tidak bisa berbuat apa-apa karena jika dirinya akrab kembali dengan Binar pasti para mahasiswa akan membully dirinya juga.
Selang beberapa menit kemudian ujian sudah hampir selesai. Binar sudah menyelesaikan semua soalnya. Ia berdiri dari kursi dan berjalan membawa selembar kertas ujian untuk di kumpulkan.
Binar menengok sebentar ke arah Yura, sea dan Lentera. Namun ketiganya masih fokus, jadi ia memutuskan untuk langsung keluar kelas.
" Binar " panggil seseorang yang tak asing baginya.
" Kal-an " respon Binar kaget saat sudah berada di depan kelasnya.
" Udah selesai ujiannya?" Tanya Kalan dengan mengukir senyum karena akhirnya bisa bertemu lagi dengan Binar.
" Hmm iya udah, Lo udah sembuh kal ?" Tanya Binar untuk menstabilkan jantungnya yang entah kenapa tiba-tiba berdebar kencang.
" Alhamdulillah, udah "
" Syukurlah "
" Lo tau nggak alasan gue pingin cepet sembuh kenapa ? " Tanya Kalan yang membuat Binar menaikkan satu alisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
KALAN [ SELESAI ]
Ficción General[ FOLLOW + VOTE DULU SEBELUM BACA] Cerita ini tentang Kalan Abakhtar, seorang mahasiswa yang pintar nan berbakat bahkan menyandang sebagai ketua basket yang terkenal di universitasnya. Namun, masa lalunya membuat ia trauma dan mengalami penyakit PTS...