Yuk gaes jangan lupa vote dan follow dulu ya :)
Gimana kabar kalian hari ini ?
Semoga sehat dan bahagia selalu✨
Disaat binar menyuapi Dirga, tiba-tiba saja Dirga membuka suaranya menanyakan apa yang terjadi pada gadis di depannya itu.
" Nggak ke kampus ?" Tanya Dirga, baru kali ini dengan nada pelan dan halus terdengar di telinga Binar.
" Baru pulang dari kampus, cuma sebentar doang di sana " respon Binar dengan mengukir senyum.
" Kok rambut kamu basah kenapa ? Kehujanan ? Kok nggak sama Raka aja kesini nya ? " Sempat tersentak kaget kalau Dirga sampai sedetail itu melihatnya.
" Hmm, kak Dirga makan aja dulu ya " Binar menundukkan kepala, ia tak ingin membuat Dirga kepikiran atas kejadian yang terjadi di kampus.
" Ouh ya kak, aku mau ke toilet sebentar ya ? Nggak apa-apa kan ? Sebentar doang nanti langsung kesini "
Binar ingin mengalihkan pembicaraan agar Dirga tak menanyakan sesuatu yang terjadi kepadanya.
Dirga hanya mengangguk pelan seraya menatap dengan wajah penuh heran. Ia hanya bisa melihat punggung gadis itu saat sudah pergi dari hadapannya.
Dirga menatap kosong jendela yang ada di sebelahnya. Mencoba menghela nafas lega setelah ia terbangun dari pingsan.
Ia benar-benar bingung saat bertemu dengan Binar, adiknya itu tak seperti biasanya. Ada banyak hal yang ingin ia tanyakan semenjak dirinya di rawat, siapa yang menjaga Binar, apa dia baik-baik saja. Hal-hal tersebut terus berputar dipikirannya.
***
" JANGAN !" Teriak seseorang membuat para penghuni rumah buru-buru menghampiri sumber suara.
" Kalan, kamu kenapa sayang ?" Tanya Sarah saat melihat putranya itu tiba-tiba berteriak.
Kalan sudah berada di rumahnya, ia diperbolehkan dokter untuk pulang dari rumah sakit. Namun, kondisi traumanya masih membutuhkan waktu untuk di sembuhkan.
" Ma, boleh nggak kalau Kalan mau ketemu papa " ujar Kalan yang membuat Sarah dan Shena bingung.
" Kenapa ? Kok mendadak pingin ketemu papa kal ?" Tanya Sarah heran.
Kalan hanya menggeleng pelan, kesadarannya saat bangun tidur padahal belum sepenuhnya. Ia mencoba beranjak dari ranjang.
" Mama anter ? "
" Kalan bisa kok sendiri "
" Tapi kan kamu baru keluar dari rumah sakit "
" Biar Shena aja ma yang nemenin kak Kalan" ucap Shena.
" Yaudah sama Shena, tapi naik taksi aja ya biar aman " Sarah langsung mengantarkan kedua anaknya itu ke depan teras.
***
Binar kembali ke kamar Dirga, ia ingin memastikan keadaan Dirga akan semakin membaik. Dengan pelan Binar membuka pintu kamar dengan membawa nampan berisi buah-buahan.
Di lihatnya dari jauh laki-laki itu terbaring di brankar. Tidak tidur atau memejamkan mata namun justru menatap ke arah jendela.
" Kak Dirga kenapa ?" Tanya Binar sebab begitu serius menatap jendela.
Dirga hanya menggeleng sembari mengalihkan pandangannya ke arah gadis yang di tunggu-tunggu sejak tadi.
" Binar bawa buah-buahan, kak Dirga makan dulu ya " dengan mengambil buah jeruk untuk di kupas namun gerakannya terhenti saat Dirga memegang tangan Binar.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALAN [ SELESAI ]
General Fiction[ FOLLOW + VOTE DULU SEBELUM BACA] Cerita ini tentang Kalan Abakhtar, seorang mahasiswa yang pintar nan berbakat bahkan menyandang sebagai ketua basket yang terkenal di universitasnya. Namun, masa lalunya membuat ia trauma dan mengalami penyakit PTS...