Kini Lentera hanya bisa menatap kepergian Aldar dari hadapannya ia bahkan masih menitikkan air mata.
Binar, Yura dan Sea berusaha mencari lentera. Mereka khawatir tentang kondisi Lentera saat ini karena sebelumnya ia tak pernah atau bahkan jarang mengumpulkan tugas sebelum deadline.
" Yura, Sea. Gue khawatir sama Tera gimana ya dia sekarang?" Ucapnya saling menatap.
" Gimana kalau kita cari di taman ? " Balas Sea.
" Iya bener kita ke taman aja Bin " sahut Yura.
Binar mengiyakan dan mereka menuju taman.
Binar melihat-lihat kearah taman mencari keberadaan Lentera dan kemudian pandangannya tertuju pada kursi putih. Binar akhirnya menemukan Lentera namun setelah di lihat lagi Lentera tak sendirian ia duduk bersama Kalan. Tampak disana Lentera di hibur oleh kalan, Binar yang melihat itu memanggil Yura serta Sea.
" Bin gimana ? Mau di samperin atau ?" Sebelum melanjutkan Binar memotong pembicaraan Sea.
" Kita kembali ke kantin aja ya "
" Bener ?" Sahut Yura.
" Iya di sana kan ada Kalan, biarin Lentera itu tenang dan terhibur " ucap Binar dengan mengukir senyum.
Dari kejauhan Kalan ternyata melihat Binar ia sebenarnya ingin memanggil namun melihat kondisi Lentera yang masih sedih ia mengurungkan niatnya.
Di saat Binar dan kedua sahabatnya pergi, Kalan berusaha menenangkan Lentera.
" Tera sudah ya jangan sedih nanti bisa kok tugasnya Lo kumpulin lagi "
" Nggak bisa lah kal pak Ridwan itu dosen yang paling disiplin " ucapnya dengan meneteskan air mata.
" Tenang aja nanti biar gue bantu caranya biar pak Ridwan Nerima tugas Lo " ucapnya sontak membuat lentera menatap serius Kalan.
" Bener ?" Balas Tera.
" Iya bener udahlah jangan sedih kayak gitu Lo jelek nanti lagian Lo nggak berubah tau dari jaman SMA sampe sekarang masih aja cengeng dasar hahaha " ucap kalan dengan tawa
" Nyebelin Lo kal " sahut Lentera sembari cemberut.
" Iya iya maaf senyum dulu dong nanti gue bantu deh ngumpulin tugasnya dari pan ridwan gimana ?" Celetuk Kalan.
Kemudian lentera dengan paksa berusaha mengukir senyum.
" Tuh udah ? Sana pergi gue lagi bete Kalan "
" Ya deh gue pergi, hmm tadi Aldar kesini kan ?" Ucapnya membuat Lentera kaget.
" jangan bahas dia dulu kal "
" Lo masih benci sama dia ? Sebenarnya apa yang buat Lo benci Tera, Aldar itu baik "
" Lo masih mau di sini atau gue yang pergi ?" Ucapnya dengan penekanan.
" Iya gue pergi " ucapnya bangkit dari duduknya.
Kalan masih melihat Lentera yang masih duduk terdiam ia tau betapa perempuan itu pernah mengukir kisah dengan sahabatnya namun kini situasinya berbeda Lentera seakan menjauhi dan membenci Aldar.
***
Binar kini duduk dengan Sea dan Yura di kantin, ia tampak diam hnaya memperhatikan minumannya.
" Bin Lo kenapa ?" Ucap Yura memecah lamunannya.
" Gu-e nggak apa-apa kok " jawabnya melihat kedua sahabatnya.
" Masih kepikiran ya sama Lentera ?" Ucap Sea sembari memakan biskuit coklat yang di pegangnya.
" Iya " jawab Binar singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALAN [ SELESAI ]
General Fiction[ FOLLOW + VOTE DULU SEBELUM BACA] Cerita ini tentang Kalan Abakhtar, seorang mahasiswa yang pintar nan berbakat bahkan menyandang sebagai ketua basket yang terkenal di universitasnya. Namun, masa lalunya membuat ia trauma dan mengalami penyakit PTS...