Namun saat di tengah perjalanan menuju caffe belakang kampus ia teringat bahwa Kalan juga mengajaknya bertemu.
" Astaga kenapa gue lupa sih ? " Ucap binar sembari mondar-mandir di area dekat halte.
" Mending gue telpon Kalan aja deh " namun saat hendak menelpon tiba-tiba Kalan sudah berada di sampingnya.
" Hey Bin " ucapnya tiba-tiba.
" Kalan ouh ya Lo tadi ngajak gue ketemu ada apa ? " Ucap Binar to the points.
" Itu gue mau nganterin Lo pulang "
" Aduh maaf ya Kal gue lagi ada urusan jadi mending Lo pulang duluan, gimana ? "
" Gini aja gimana kalau gue anterin, nggak apa-apa gue tungguin kok "
" Nggak usah kal lagi pula kayaknya lama deh maaf ya " sahut Binar merasa tak enak.
" Hmm tapi Lo harus janji kalau udah sampe rumah kabarin gue "
" Iya pasti gue kabarin kok, yaudah gue duluan ya " Binar lalu buru-buru berjalan menuju pintu keluar.
Kalan yang penasaran dengan Binar berencana untuk mengikutinya.
Binar mau kemana ya kok kayaknya ke arah caffe ( gumam kalan )
Kalan mengikutinya dengan berjalan kaki, pelan-pelan ia menyelinap ke selap-selip tembok yang di sepanjang jalan agar tidak ketahuan Binar.
Binar yang tak sadar oleh hal itu terus melangkahkan kakinya dengan cepat sampai akhirnya sampai di sebuah caffe. Binar tampaknya mencari-cari keberadaan Raka sampai akhirnya.
" Bin " ucap tiba-tiba dari belakang.
" Astaga kak Raka udah sampe dari tadi ? " Ucap Binar gugup.
" Nggak kok baru 1 menit yang lalu, yaudah yok duduk di sebelah sana ya " ucapnya sembari memberi petunjuk kearah selatan.
Binar menjawab dengan anggukan.
Mereka duduk di antara meja bundar dengan 2 kursi.
Kalan yang sedari tadi mengikuti Binar berusaha untuk masuk ke dalam caffe.
Aduh gimana nih caranya supaya gue nggak ketahuan Binar ( gumam Kalan dalam hati )
Saat sedang bingung akhirnya Kalan memiliki ide dengan meminjam topi milik seorang pelayan caffe tersebut.
" Eh mas mohon maaf boleh nggak kalau saya pinjem topinya bentar aja buat suprise temen saya ? " Ucap Kalan kepada seorang pelayan tersebut.
" Ouh iya ini silahkan di pake " ucapnya memberikan topi tersebut.
" Oke makasih nanti saya balikin lagi "
Kalan buru-buru menggunakan topi tersebut dan masuk kedalam caffe dengan gerak-gerik layaknya detektif.
Binar dan Raka sedang mengobrol tanpa tau keberadaan Kalan yang mengintip mereka diam-diam.
" Sebenarnya ada apa kak Raka, mau bicara soal grup band ? "
" Hmm nggak kok gue cuma mau bilang soal Dirga " ucapnya serius.
" Kak Dirga kenapa ?" Binar memfokuskan perhatian.
" Lo sama Dirga masih baik-baik aja kan ? "
" Iya gitu lah sama seperti dulu "
" Yang sabar ya gue yakin Lo pasti bisa hadapin Ini semua, ouh ya gue denger-denger Lo lagi Deket sama Kalan ? " Ucapan itu sontak membuat Binar terkejut.
" Hah maksudnya gimana ya kak Raka ? " Tanya Binar memperjelas.
" Iya Lo lagi Deket kan sama Kalan apa cuma sebatas temen ?" Ucapnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
KALAN [ SELESAI ]
General Fiction[ FOLLOW + VOTE DULU SEBELUM BACA] Cerita ini tentang Kalan Abakhtar, seorang mahasiswa yang pintar nan berbakat bahkan menyandang sebagai ketua basket yang terkenal di universitasnya. Namun, masa lalunya membuat ia trauma dan mengalami penyakit PTS...