18

134 9 0
                                    

" Bin Lo yang sabar ya kalau sama kalan dia emang dingin " balas Nandana.

" Kalian bisa diem nggak !!" Tatapan Kalan serius.

" Kal mending cari tau dulu deh sebenarnya peneror itu punya tujuan apa dengan itu kita bisa cari tau seluk beluknya " ucap Binar.

" Bener si kal apa yang di bilang binar dari gerak-geriknya peneror itu pasti cuma ngincer satu orang makanya dia mancing orang-orang terdekatnya" balas Ansel.

" Tapi siapa ?" Ujar Kalan saling menatap satu persatu.

" Gue tau peneror itu pasti mengincar gue " ucap Kalan membuat semua orang kaget.

" Kok bisa ?" Balas Aldar.

" Iya gue melihat cara bicaranya waktu nolongin binar dan Shena seakan-akan mengancam"

" Kita harus bikin rencana si biar masalah ini kelar " ucap Samudra.

" Gue minta kalian jangan terlalu ikut campur ya, gue nggak mau kalian akan jadi sasarannya biar gue selesain ini " balas Kalan.

" Nggak kal kita semua sahabat Lo kita bakal bantu Lo kayaknya ini bukan orang sembarangan " tambah Ansel.

" Iya Kal kita semua bakal bantuin Lo jangan khawatir "

Mereka mengangguk namun Binar tampak seperti tak tenang dan cemas melihat Kalan.

" Kal Lo yang sabar ya, gue juga bakal bantuin Lo kok " ucap binar sembari senyum kepada Kalan membuatnya berubah seketika menjadi lebih tenang dan nyaman.

" Makasih ya Bin " balas Kalan.

" Adu du du kalian nggak liat hah kita semua jomblo ? Tiket ke mars masih ada stok nggak sih " Ucap Nandana tiba-tiba membuat suasana menjadi heboh.

" Kita ? Lo kali nan wkwk " ucap Aldar di sertai tawa.

" Lo juga dar belum move on kan dari Lentera ?" Jawab Nandana membuat Aldar terdiam seketika.

Binar juga kaget ternyata Aldar dan Lentera sebelumnya punya hubungan istimewa namun mengapa sekarang mereka tampak renggang.

" Udahlah jangan bahas itu " kesal Aldar.

Sarah memegang nampan berisi makanan dan minuman yang akan di sajikan untuk teman-teman Kalan.

" Nah ini di makan ya Binar, sama yang lain juga " ucapnya.

" Aduh makasih loh Tante udah repot-repot " ucap Binar.

" Nggak apa-apa dong Tante pamit dulu ya kalian lanjut ngobrol "

Setelah Sarah pergi mereka melanjutkan obrolan.

" Ouh ya Kal tadi adik Lo namanya Shena ya ? " Ucap Binar tiba-tiba

" Iya "

" Gue jadi nggak enak sama dia udah ganggu "

" Dia emang orang gitu kok tenang aja mungkin lagi nggak mood "

" Iya bin Lo tenang aja dia sama Kalan itu biasa berantem " ucap Nandana.

" Kok bisa ? "

" Iya jadi gue sama Shena bukan saudara kandung yah jadi gitulah tapi gue tetep anggep dia seperti adik gue sendiri "

Ucapan tersebut membuat Binar termenung melihat sikap Kalan yang kadang dingin ternyata memiliki sikap yang begitu lembut dan penyayang. Bahkan ia merasa bahwa Shena sangat beruntung memiliki seorang kakak seperti Kalan dan tidak seberuntung dirinya.

" Bin " ucap Aldar memecah lamunan Binar.

" Eh iya "

" Bin Lo beneran ya kalau ada apa-apa bilang ke kita ?" Ucap Kalan.

KALAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang