Setelah jam mata kuliah selesai tepat pukul 11.00 Binar berjalan keluar ruangan yang memang sudah sepi sedari 10 menit yang lalu. Ia harus menyelesaikan beberapa tugas kuliahnya terlebih dulu karena itu, ia masih di ruangan sedangkan Yura dan yang lain juga sudah keluar.
Binar berjalan keluar melihat sekitar sudah sepi mungkin karena hari ini hanya beberapa mahasiswa yang mengikuti jam kelas siang. Ia melangkah menuju halte namun tak sengaja melihat Lentera sedang berbicara dengan laki-laki yang tak asing baginya.
" Lentera " teriak Binar dengan melambaikan tangan namun tak di sangka saat Lentera menengok ke arahnya ternyata laki-laki yang sedang bersamanya juga menengok kebelakang tampak jelas bahwa itu Kalan.
Sejenak Binar berfikir dan tersenyum heran.
" Eh Binar kesini " ucap Lentera.
" Tera Lo belum pulang ? " Ucap Binar yang menghampirinya.
" Iya gue lagi ngobrol sama Kalan " senyumnya tampak raut wajah Binar berubah.
" Ouh Kalan , hmm yaudah gue pulang duluan ya " balas Binar melanjutkan langkahnya namun di hentikan oleh Kalan.
" Bin pulang bareng gue ya ? " Tanya Kalan dengan meraih tangan Binar untuk menghentikan langkahnya.
" Hmm...." Sebelum menjawab Lentera memotong pembicaraan mereka.
" Eh kal katanya Lo mau nganterin gue gimana ? " Ucapnya membuat keduanya diam.
" Iya kal mending Lo anterin Lentera kasian dia " ucapan lesu.
" Nggak apa-apa kan Bin maaf banget ya " ucapnya polos.
" Yaudah tapi Lo hati-hati ya Binar kalau ada apa-apa langsung hubungi gue " sahut Kalan.
" Bye Binar " ucap Lentera dengan senyum mengembang lalu menyeret paksa kalan mereka tampak asik dan tertawa bersama
Mungkin mereka udah Deket dari lama, seharusnya gue emang harus ngerti dari dulu( batin Binar )
Ia merasa tak enak apabila berurusan dengan Kalan saat ini, apalagi sahabatnya sudah begitu dekat dengan Kalan. Binar kembali berjalan keluar kampus.
Ia kini menunggu di halte, cuaca hari ini tampak sejuk dengan angin sepoi-sepoi membuat rambutnya yang tergerai berantakan. lalu Binar merapihkan sebagian poninya ke samping. Kini ia duduk termenung menunggu bus yang tak kunjung datang, setelah beberapa menit kemudian ada suara kendaran bermotor berhenti tepat di depannya menggunakan helm hitam berhiasankan stiker khas. Lalu saat helm nya di buka ternyata itu Aldar.
" Aldar kok disini ?.Gue sempet kaget tadi " ujar Binar.
Aldar turun dari motor dan menghampiri nya " Iya hehe maaf , Lo nungguin bus ya dari tadi ? "
" Iya tapi nggak ada mungkin lagi sepi " balasnya.
" Mending boncengan bareng gue gimana ? " Ucapnya santai.
" Nggak deh gue nggak mau ngerepotin " balasnya menolak.
" Udah naik aja atau gue bilangin sama Kalan " membuat Binar terkejut.
" Maksudnya ? Kalan yang suruh Lo kesini ? "
" Iya tapi tenang aja gue nggak terpaksa kok " mengulurkan helm untuk di pakai Binar.
" Ya ampun gue jadi nggak enak deh maafin gue ya lain kali gue akan bilang ke Kalan supaya nggak nyuruh Lo lagi " ucapnya sedikit kesal.
" Jangan gitu Kalan baik tau udah ayok naik "
" Okee "
Kemudian Aldar melajukan motornya kearah rumah Binar. sebenarnya Binar masih tak menyangka kenapa kalan melakukan ini kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALAN [ SELESAI ]
Ficción General[ FOLLOW + VOTE DULU SEBELUM BACA] Cerita ini tentang Kalan Abakhtar, seorang mahasiswa yang pintar nan berbakat bahkan menyandang sebagai ketua basket yang terkenal di universitasnya. Namun, masa lalunya membuat ia trauma dan mengalami penyakit PTS...