Sarah menuju ke kamar Kalan dengan khawatir, ia hanya ingin memastikan keadaan putranya baik-baik saja.
" Kal buka pintunya nak " sambil mengetuk pintu tak lama kemudian Kalan membukanya.
" Ada apa ma kok panik gitu ? " ucapnya melihat raut wajah mamanya panik.
" Kamu kenapa ? Nggak apa-apa kan?" Ucap Sarah.
" Ma aku baik-baik aja kok "
" Tadi Shena bilang kemarin kamu teriak-teriak, kamu lagi cemas ya teringat lagi ? " tanyanya tanpa jeda.
" Aku cuma lagi capek ma mau istirahat, mama mending makan siang dulu sama Shena "
" Kamu juga harus ikut makan ya ayo kasian Shena " ajaknya dan Kalan mengangguk menerima ajakan mamanya.
" Lo kemarin kenapa si kak teriak-teriak nggak jelas " sindir Shena sembari menuang air putih ke gelas.
" Nggak apa-apa " jawabnya jutek.
" Shena hari ini ada bimbel kan ? " Tanya Sarah mengalihkan perhatian.
" Iya ma tapi males banget aku boleh ya kalau hari ini libur dulu "
" Nggak boleh gitu Shena nanti kalau ayah marah gimana ? Berangkat ya nanti juga sedikit demi sedikit kamu bakal nyesuain diri kok dan kamu bisa ngerjain soal-soal " ucap sarah.
" Iya deh ma " ujarnya terpaksa sebab pasti ayahnya akan marah.
" Biar aku aja ya ma yang ngaterin Shena ke bimbel ? " Tanya Kalan tiba-tiba.
" Ihh nggak-nggak mending gue berangkat sendiri " tolak Shena mentah-mentah.
" Emang Kalan nggak apa-apa nganterin Shena ? " Ucap Sarah.
" iya, pokoknya Shena harus berangkat bareng aku " tegas Kalan.
Shena juga tidak bisa menolak karena ia malas berdebat dengan mamanya.
Mereka bergegas berangkat, hari ini Kalan mengantar Shena menggunakan mobil. Namun sebenarnya ia masih trauma karena masa lalunya, kini ia mencoba untuk beradaptasi.
" Ayok buruan jalan nanti gue telat kak " ucap Shena.
" Iya "
di perjalanan saat Kalan menyetir mobilnya, tiba-tiba pandangan matanya buram seketika dengan bayangan seseorang tak asing. Trauma yang disebabkan oleh masa lalu itu seolah kembali membuat Kalan mengerem dadakan, sontak membuat Shena kaget bahkan ia hampir terbentur ke depan.
" Lo gila ya kak mau nyelakain gue kenapa sih ngerem mendadak ?" Ucap Shena.
" Maaf Shen " singkatnya.
" Udah gue turun di sini aja, Deket juga dari sini "
" Eh nanti aja gue anterin sampe tempatnya " teriak Kalan namun Shena sudah keburu lari.
Entah mengapa saat mencoba mengendarai mobil ia teringat sesuatu di masa lalu, Kalan mencoba menenangkan diri sembari minum.
Setelah sudah tenang ia mulai mengendarai mobilnya kembali dengan pelan. saat dalam perjalanan ia melihat seorang perempuan dengan rambut tergerai serta cardigan hitam yang dipakai membuat Kalan mengenalinya. lalu Kalan menghentikan mobilnya tepat di samping perempuan itu.
Dan saat turun ia kaget bahwa ternyata perempuan itu memang Binar.
" Kalan " Ucapnya heran.
" Binar Lo darimana ? "
" Biasa beli perlengkapan buat buket, Lo sendiri ? "
" Tadi nganterin adik gue ke bimbel, ouh ya karena kebetulan gue ketemu Lo, gue ajak ke taman yang ada di pinggir jalan itu mau ? " tanyanya Membuat Binar sontak kaget.

KAMU SEDANG MEMBACA
KALAN [ SELESAI ]
General Fiction[ FOLLOW + VOTE DULU SEBELUM BACA] Cerita ini tentang Kalan Abakhtar, seorang mahasiswa yang pintar nan berbakat bahkan menyandang sebagai ketua basket yang terkenal di universitasnya. Namun, masa lalunya membuat ia trauma dan mengalami penyakit PTS...