Malamnya Binar masih duduk termenung di teras, ia sengaja ke teras untuk menghirup udara segar serta memandang langit yang indah dengan bintang-bintang. Binar masih belum ingin menemui Dirga, ia takut kalau Dirga akan marah lagi kepadanya.
Saat menikmati keindahan langit ponsel Binar bergetar tanda notifikasi masuk.
Kak Raka
/Udah makan ?/
/Hmm belum kak nanti aja/
/ Biar gue pesenin ya
Jangan telat makan loh// Nggak usah kak nanti
Makan kok//Ouh ya tugas kuliah gimana?
Mau gue bantuin ?// Aman kok/
/ Kalau ada apa-apa bilang
Ya ?//Siap komandan 👍/
/ Semangat terus ya, Dirga
Bakal bangga punya adik
Kayak Lo, kalau dia nggak bangga
Jadi adik gue aja wkwk // Hehe bisa aja Lo kak,
Kak Dirga pulang kapan ?// Kata dia di bolehin besok /
Binar menghela nafas lega karena Dirga akan di izinkan pulang besok namun hatinya masih khawatir apakah Dirga akan semakin membencinya dan akan menjadi asing.
Saat memikirkan hal itu tiba-tiba ada suara yang membuat dirinya terkejut." Assalamualaikum, Bin " Suara itu tiba-tiba mengagetkan lamunannya.
Binar menengok ke arah belakang terkejut melihat kalan yang sudah berada di dekatnya.
" Waalaikumsalam, Kalan sejak kapan disini ?"
" Baru tadi, maaf ya Lo jadi kaget " ucapnya sembari tersenyum tipis.
" Nggak apa-apa, duduk dulu Kal " ajak Binar.
Kalan lalu duduk di samping Binar ia tersenyum tipis seketika.
" Ouh ya kal tumben nggak ngabarin dulu tiba-tiba kesini ada apa ? " Sahut Binar menghadap ke arah Kalan, wajahnya masih tampak lesu tapi Binar berusaha untuk terlihat baik-baik saja
" Gue bawain Lo makanan, tadi mama pesen buat anterin makanan ini ke Lo "
" Ya ampun kenapa harus repot-repot kal, jadi ngerepotin Tante Sarah " kaget Binar karena Tante Sarah tiba-tiba memberinya makanan.
" Nggak kok Bin mama katanya seneng bisa ngasih makanan ini ke Lo dan dia bilang turut berduka cita atas meninggalnya bokap Lo " ucap Kalan yang merasa tidak enak mengucapkan hal tersebut karena takut membuat Binar kembali sedih.
" Makasih ya pasti masakan Tante Sarah enak " Binar mencoba tersenyum agar bisa menutupi kesedihannya.
" Lo makan sekarang ya ? "
" Nanti aja "
" Sekarang " ucap Kalan yang membuat Binar harus mengalah.
" Oke, tapi Lo juga harus ikut makan gimana ? "
" Ta-pi...."
" Lo makan atau gue usir nih " canda Binar.
" Ya deh gue makan " pasrah Kalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
KALAN [ SELESAI ]
Ficção Geral[ FOLLOW + VOTE DULU SEBELUM BACA] Cerita ini tentang Kalan Abakhtar, seorang mahasiswa yang pintar nan berbakat bahkan menyandang sebagai ketua basket yang terkenal di universitasnya. Namun, masa lalunya membuat ia trauma dan mengalami penyakit PTS...