Di depan ruangan bertulisan ruang musik, Binar melangkahkan kakinya pelan. Tampak di sana ada ketiga sahabatnya yang sedang berlatih musik. Binar berhenti sejenak tepat di pintu, Raka yang melihatnya langsung menyambutnya dengan senyum hangat.
" Hai Bin akhirnya datang juga " ujarnya, Binar tampak bingung mengapa hari ini Raka memancarkan raut bahagia.
" Hai juga kak, udah beberapa hari kita nggak ketemu " sahut Binar dengan membalas senyum.
" Iya maaf ya "
" Harusnya gue kak yang minta maaf gara-gara nolongin kejadian waktu itu privasi Lo jadi ke bongkar " ucap Binar lalu menunduk karena merasa tak enak hati.
" Udah Bin kayak sama siapa aja, gue sama Dirga kan juga udah temenan lama jadi nggak masalah. Inget Lo itu adik gue " sahut Raka dengan senyum mengembang.
Binar sontak saja mengangguk antusias, ya cowok di depan itu benar-benar layaknya sosok kakak bagi dirinya. Raka mempersilahkan Binar untuk segera masuk meski ada raut wajah tak yakin.
" Ayo masuk "
" Tapi - " sebelum melanjutkan langkahnya ternyata Yura langsung menghampiri Binar.
" Binar " teriaknya sembari lari di susul yang lain.
" Lo kemana aja, gue kangen " peluk Yura tiba-tiba.
" Astaga Yura, ini kaki gue " respon Binar sebab kakinya terinjak oleh Yura.
Yura hanya meringis menahan malu " hehe maaf Bin abisnya gue seneng banget kita bisa baikan "
Binar menaikkan satu alisnya bingung " Maksudnya?"
" Iya Binar kita baikan " sahut Sea yang merangkul bahu Binar.
Lentera yang berada di situ juga tampak terdiam sejenak setelah itu tangannya di tarik untuk berbicara dengan Binar.
" Tera " panggil Binar.
Sangat kaget ketika Lentera mendadak memegang tangan Binar, raut wajahnya pun berubah, matanya seolah berkaca-kaca.
" Bin maafin gue " ujarnya menunduk.
" Ada apa Tera ? " Tanya Binar bingung sebab sepertinya tidak ada masalah serius di antara keduanya. Bahkan Raka pun hanya terdiam.
" Ma-af gue udah salah " kini air mata Tera langsung luruh.
" Tera kenapa ? Lo nggak ada salah kok sama gue " bingung Binar sebab tak tahu mengapa Lentera tiba-tiba menangis.
" Selama ini gue udah salah, udah jahatin Lo bahkan menjauhkan Kalan dari Lo Bin. Maafin gue Binar " ujarnya serius air matanya masih saja menetes.
" Lo nggak salah Tera, gue baik-baik aja kok dan Kalan itu kan juga udah gue anggap sahabat " respon Binar meskipun sebenarnya Kalan sudah ia anggap lebih bukan sekedar itu saja.
" Nggak Kalan itu sayang Bin sama Lo, ia tulus mencintai Lo "
Binar hanya menatap Lentera dengan raut wajah seribu pertanyaan yang mengisi kepalanya.
" Gue hanya bingung Bin, gue iri sama Lo punya seseorang yang selalu ada bahkan melindungi. Sedangkan gue harus berjuang sendirian, cuma Kalan yang ada. Maafin gue " tangisnya pecah.
Semua orang yang berada di situ hanya bungkam memang ini sudah rencana awal sebelum Binar datang.
" Tera, ada kita disini. Kalau ada apa-apa bilang ke kita. Kita itu sahabat Lo Tera. Lo nggak akan sendirian. Bahkan Aldar ia selalu ada untuk Lo " ucapan tersebut lantas membuat Lentera mendongak ke arah Binar, jadi selama ini Aldar yang membantunya?
![](https://img.wattpad.com/cover/280452753-288-k381627.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KALAN [ SELESAI ]
Художественная проза[ FOLLOW + VOTE DULU SEBELUM BACA] Cerita ini tentang Kalan Abakhtar, seorang mahasiswa yang pintar nan berbakat bahkan menyandang sebagai ketua basket yang terkenal di universitasnya. Namun, masa lalunya membuat ia trauma dan mengalami penyakit PTS...