31

115 7 0
                                    

"Artinya akan sulit pak untuk menyelidiki kasus ini ?" Tanya Binar ragu.

Lalu di jawab anggukan pak dewa yang membuat dirinya diam sejenak.

" Kamu baca dulu berkas tadi ada beberapa hal yang menurut saya janggal jadi kita bisa usahakan untuk mencari bukti lain " ucap pak dewa menyakinkan Binar.

" Iya pak pasti akan saya baca sebelumnya saya berterimakasih karena pak dewa mau membantu " ucap Binar yang masih dengan perasaan kecewa karena menyelidiki kasus ini benar-benar sulit baginya.

" Iya Binar, kamu tidak perlu khawatir saya akan membantu kamu sampai kasus ini benar-benar terpecahkan walaupun harus membutuhkan waktu yang lama tapi kamu jangan menyerah ya "

Binar mengangguk pelan lalu ia berpamitan untuk segera pulang.

Namun karena teringat Kalan sedang menjemput adiknya, Binar tak mau merepotkan Kalan untuk menjemputnya jadi ia berinisiatif untuk memesan ojek online.

Jam menunjukkan pukul 21.00

Binar berjalan menuju lobi depan  dan memilih duduk di teras kantor untuk menunggu ojeknya datang. Suasana malam semakin larut para pekerja kantor sudah mulai pulang hanya tersisa malam dan sepi yang menemani Binar kali ini. Ia kembali mendongak menatap langit yang di penuhi bintang dan bulan.

Benar-benar indah ( gumamnya)

Namun saat sedang asik menatap langit, tiba-tiba angin malam semakin menyelimuti tubuhnya sehingga membuat bulu kuduk berdiri dan merinding. Satu persatu dedaunan kering di sepanjang jalan tersapu angin, binar merasa tubuhnya dingin sehingga ia melingkarkan tangannya  ke tubuh agar tidak terlalu dingin.
Malam semakin larut namun ojek belum juga datang. Mata Binar mengarah ke kanan dan kiri melihat keadaan sekitar tapi tetap saja nihil tak ada taksi maupun ojek, lalu ia memutuskan untuk beranjak dari duduk dan saat melangkah jalan ia tak sengaja menginjak kertas yang tersapu oleh angin.

"Aneh kertasnya masih bersih " batin binar.

Kemudian binar membungkuk untuk mengambil kertas berbentuk gulungan yang berada di pinggir jalan itu. Pelan-pelan ia membuka gulungan kertasnya dan tertulis....

Binar, Lo nggak akan bisa hidup bahagia

Tulisan tersebut terpampang jelas di gulungan kertas tadi, seketika membuat binar gemetar. Tangannya masih memegang kertas tadi dan ia mencoba menengok kebelakang agar tau siapa yang mengirimi kertas tadi.

"mungkin hanya orang iseng tapi siapa ?" Batinnya.

Saat hendak berbalik kedepan tiba-tiba ada tangan yang menepuk pundak kirinya sontak membuat Binar berteriak kencang.

" Tolong......" Teriaknya dengan memalingkan wajahnya karena ketakutan.

" Bin Lo kenapa ? " Ucap seseorang yang seperti ia kenal.

" Astaga kalan " menarik nafas lega saat membalikkan badannya.

" Kenapa bin ? Ketakutan gitu ada setan ? " Tanya Kalan dengan tawa yang ia tahan.

" Kalan nyebelin Lo, bukan setan " mendengus kesal.

" Terus ?"

" Ini " sembari memberikan kertas tadi.

Kalan meraih kertas yang Binar berikan dan membaca sontak terdiam sejenak.

" Kal ini bukan ulah Lo kan ? "

Kalan hanya menggeleng.

" Ini kayaknya...." Kalan mengerutkan keningnya.

" Siapa ?"

KALAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang