Setelah meminta bantuan kepada Raka agar Binar di izinkan masuk seni musik, Binar bingung apakah cara ini akan membuat dirinya tetap bertahan atau memang harus mengikuti apa yang di katakan Dirga.
Binar berjalan menuju ruang kelas namun tiba-tiba ada yang memanggilnya.
" Binar " panggil seseorang kemudian ia membalikkan badannya.
" Loh kak Raka ? "
" Bin gue ada info penting buat Lo "
" Info apa ya kak? "
" Dirga nggak akan mengeluarkan Lo dari grup musik Aster " ucapnya membuat Binar terkejut.
" Hah beneran kak ? " Dengan ekspresi tak percaya.
" Iya Lo tenang aja semua berjalan dengan baik "
" Makasih ya kak " ucap Binar dengan ceria.
Dari ruang kelas sebelah nampak Kalan keluar dari kelas tersebut, ia tak sengaja melihat Binar yang begitu bahagia.
Binar ngomongin apa sama Raka ? Gumamnya dalam hati.
" Yaudah gue mau ke kelas dulu ya nanti kalau soal Dirga biar gue urus "
" Sekali lagi makasih ya kak Raka"
" Raka aja " teriak Raka yang sudah buru-buru ke ruang kelas.
Kemudian saat Binar ingin melanjutkan langkahnya tiba-tiba di berhentikan karena ada seseorang yang memegang tangannya.
" Astaga Kalan " ucap Binar kaget.
" Eh iya maaf buat Lo kaget "
" Emm ada apa ya kal ? "
" Nggak ada apa-apa si cuma mau nanya boleh ? "
Binar yang mendengar itu sedikit heran.
" Tadi gue Liat Lo sama Raka ngomongin apa?"
" iya hmm gue kebetulan ikut grup musik Aster jadi ya gue masuk seleksinya "
" ouh jadi Lo ikut grup musik Aster " senyumnya.
" Iya Kal emang kenapa ? "
" Suka aja pas Lo main piano " ucapnya membuat Binar terheran-heran sejak kapan Kalan tau.
" kok Lo tau, gue main piano ? "
" Iya gue denger waktu itu, thanks ya " ucapnya lalu pergi.
Heran gue kenapa ya Kalan kok jadi beda gitu ( gumam Binar )
***
Di rumah Kalan tim basket Alister berkumpul, mereka sedang membicarakan tentang kejadian waktu itu.
" Gimana ? Udah ada perkembangan ? " Ucap Kalan yang berdiri menghampiri mereka di ruang tamu.
" Iya Kal kita udah Nemu petunjuknya " sahut Aldar sembari memberikan bukti rekaman cctv di ponselnya.
" Lo liat aja di situ menurut Lo itu bukan motornya apa beda orang ?" Tanya Ansel.
Kalan memperhatikan dengan teliti.
" Iya bener ini motor yang sama dan satu lagi orang ini kemungkinan besar yang nyerang Binar waktu itu " ucap Kalan kaget.
" Udah gue duga Kal ini pasti di rencanakan " balas Samudra.
" Iya tapi buat apa dia nyerang adik gue sama Binar juga "
" Lo pernah punya masalah sama musuh tim basket luar mungkin ? " Ucap Nandana.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALAN [ SELESAI ]
General Fiction[ FOLLOW + VOTE DULU SEBELUM BACA] Cerita ini tentang Kalan Abakhtar, seorang mahasiswa yang pintar nan berbakat bahkan menyandang sebagai ketua basket yang terkenal di universitasnya. Namun, masa lalunya membuat ia trauma dan mengalami penyakit PTS...