45

87 6 0
                                    

Dari kejauhan binar melihat mobil yang sama persis seperti yang ia lihat di berita, dengan pelan ia menghampiri mobil tersebut. Ia tak bisa menahan kesedihannya saat mengingat kejadian yang membuat dirinya bersalah sampai saat ini.

Lutut binar seolah bergetar, matanya berkaca-kaca, semua kejadian itu terekam persis di pikirannya.

" Ayah " gumamnya

Tangan binar perlahan menyentuh mobil yang sudah rusak itu bahkan sangat kotor karena debunya banyak.

" Tapi kenapa mobilnya masih di sini ya " ucapnya sendiri.

Saat hendak membuka pintu mobil yang sangat sulit di buka, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya.

" Siapa kalian !!" Teriaknya kaget melihat 3 orang pria berbadan besar dengan pakaian hitam-hitam.

" Jangan coba-coba mencari bukti " ucap salah satunya.

" Lo akan tau akibatnya !!" Bentaknya.

Binar gemetar, ia ingin melarikan diri tapi sangat sulit. saat ia mencoba kabur, mulutnya tertutup paksa dan matanya ingin sekali terpejam, pandangannya sudah mulai kabur. Kini tubuh Binar ambruk.

3 orang pria tadi segera membopong tubuh binar dan di bawa pergi.

                             ***
Di saat yang sama Dirga sedang menuang teh hangat untuk ia minum, namun gelas berisi teh itu pecah ketika ia hendak membawanya ke ruang tamu.

Pyarr....

Perasaannya Dirga seperti tak enak, ia teringat Binar yang dari tadi belum pulang.

" Binar, Lo kemana sih ?"

Entah apa yang merasuki pikiran Dirga, ia merasa khawatir dengan adiknya.

Dengan segera Dirga mengambil jaket di atas sofa dan menaiki motornya untuk mencari Binar. Kali kini hati Dirga mungkin sudah terbuka untuk Binar, ia bahkan kali ini sangat mengkhawatirkannya.

                                ***

Mata binar perlahan membuka, di lihatnya masih samar-samar tapi begitu ia mengercap kan beberapa kali dan sadar bahwa tempat yang ia lihat begitu asing. Kepalanya sangat pusing sehingga saat ia hendak bangun tidak bisa, kaki serta tangan di ikat.

Tempatnya gelap dan di sekitarnya tampak kardus-kardus bekas dengan sarang laba-laba, tampaknya seperti gudang.

" Gue dimana ? " Mencoba bangkit tapi rasa sakit kepalanya masih terasa.

" Kak Dirga tolongin.... gue takut " rintih Binar dengan duduk pasrah.

Brakk....

Pintu gudang tiba-tiba terbuka dengan keras.

" Hahaha, sudah bangun kamu " tawa puas seseorang, Binar belum melihatnya jelas karena tempatnya gelap.

" Si-apa ka-mu, lepasin saya " berontak Binar.

" Tidak akan saya lepaskan, sebelum kita melakukan perjanjian " seorang pria itu semakin mendekat ke Arah Binar.

" TOLONG !!" Teriak Binar

" DIAM !!!, Tidak akan ada yang mau menolongmu gadis kecil " bisiknya.

" Jangan sakiti saya " bulir-bulir bening keluar dari sudut mata Binar.

" ouh tenang saja, asal ada syaratnya " tersenyum licik.

" Apa ? Katakan saja " ujar Binar.

" Jangan pernah ungkap kasus kecelakaan itu, buang semua bukti dan semuanya akan aman. MENGERTI ??" Tegasnya.

KALAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang