47

102 4 0
                                    

    JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

                      🏀 Alister 🏀

               🎸Girlband Aster 🎸

Setelah memilih keluar dari rumah sakit, rasa sakit kepala yang di rasakan kalan semakin menjadi-jadi. Semua yang di alami masa lalunya seolah menghantuinya kembali.

" JANGAN...... " Teriaknya keras membuat kaget semuanya.

" Kal Lo kenapa?" Tanya Nandana panik.

" Gue pusing nggak tau tiba-tiba saat lihat darah tadi " sembari memegang erat kepalanya.

" Biar gue anter Lo pulang kal " ujar Aldar.

" Nggak usah Dar gue bisa sendiri " 

" Gue nggak bersalah " lirih Kalan kembali dengan sekuat tenaga ia tahan agar tidak melukai orang-orang sekitar.

Aldar, Ansel, Nandana dan Samudra semakin panik. Akhirnya mereka mengantar Kalan menggunakan taksi.

Saat di perjalanan pulang Aldar yang bersama Kalan di dalam taksi melihat kalan sudah pingsan.

" Kal....Lo kenapa ?" Berusaha membangunkan kalan namun tidak ada jawaban.

Aldar kemudian menghubungi Tante Sarah agar tau tentang kondisi kalan.

* Maaf Tante ganggu, kalan*

Aldar mengantung dialognya.

                             * Kalan kenapa Dar?*

* Dia pingsan, setelah
Lihat darah *

                        * Ya ampun, Tante minta
                          Tolong kamu bawa
                          Kalan ke rumah sakit
                           ya *

* Baik, Tante Sarah *

Sarah yang mendengar putranya pingsan dengan segera menyusul ke rumah sakit, ia sangat khawatir dengan kalan.

" Ma, mau kemana kok buru-buru " ujar Shena yang keluar dari dapur

" Kakak kamu Shena, dia pingsan " sahutnya dengan ekspresi panik

" Kak kalan kenapa ? " Tanyanya juga ekspresi berubah

" Ma aku ikut ya "

Sarah mengangguk, dengan buru-buru keduanya lalu pergi kerumah sakit yang alamatnya sudah di kirim oleh aldar.

                                ***

Raka sampai di rumah sakit tempat Dirga dirawat, saat ini yang ada di pikirannya adalah kondisi Binar. Ia tau bahwa gadis itu sangat menyayangi Dirga bagaimana bisa dia melihat Dirga menderita meskipun sering kali Binar di sakiti.

" Binar " panggilnya saat Binar hendak ke ruang dokter.

" Kak Raka " tangisnya kembali pecah ia ingin berbicara banyak hal tentang kejadian tadi kepada Raka.

" Hey jangan nangis, Binar nggak boleh sedih " ujarnya menenangkan dengan jari jemari tangannya menghapus air mata Binar.

" Gue sangat takut kali ini, untuk kedua kalinya melihat kak Dirga nggak sadarkan diri " lirihnya membuat hati Raka seolah mendapat sayatan, betapa sakitnya bila melihat binar begitu sesedih ini.

" Ayo mba, mas bisa ikut saya ke ruang dokter ada hal penting yang perlu saya bicarakan " sahut dokter kembali.

Keduanya lalu masuk, Raka sendiri tak tahu apa yang terjadi namun kali ini tampaknya kondisi Dirga serius. Raka sedikit menelan ludahnya, jantungnya berdegup kencang entah ia merasa bahwa akan ada suatu hal yang terjadi.

KALAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang