Di hari kemarin Binar ingin menemui pak dewa soal perkembangan kasus namun karena pak dewa begitu sibuk dan menyarankan untuk menemuinya kembali hari ini setelah pulang kuliah.
Setelah jam mata kuliah selesai Binar segera mengirim pesan ke pak dewa.
" Bin Lo langsung pulang ?" Tanya Yura yang sudah berada di sampingnya.
" Hmm iya "
" Ouh ya bukannya hari ini ada latihan musik ya ? Raka bilang kan ?" Sahut sea yang tak jauh dari mereka.
" Astaga iya gue lupa lagi " Binar menepuk jidatnya.
" Ada urusan ya Bin setelah pulang ini ?" Lentara juga menyahuti.
" Iya Tera "
" Yaudah kita izin aja ke Raka " jelas Tera.
" Eh jangan kalian berangkat aja biar nanti gue yang izin "
" Nggak lah Bin, nanti grup kita nggak lengkap " sahut Yura.
" Udah gue izinin ke Raka " ucap Sea tiba-tiba.
" Lo kapan izinnya ? " Tanya Binar heran.
" Barusan hehe "
" Gue jadi nggak enak sama kak Raka karena jarang latihan " menatap mereka bertiga.
" Udahlah bin tenang aja Raka itu baik kok " ujar Yura.
Setelah berbincang cukup lama, mereka berempat keluar kelas.
" Gue pulang dulu ya sama ayang hehe " ucap Sea
" Yee gaya Lo, mentang-mentang udah sama Samudra gue di kacangin " sindir Yura.
" Makanya cari ayang noh " sentil Sea.
" Ayang-ayang gentayangan yang ada "
" Gue denger Ansel jomblo bisa tuh dapet kesempatan " bisik Sea membuat Yura semakin kesal.
" Hih sea...." Teriak Yura keras namun Sea segera lari.
Binar dan Tera hanya bisa menggelengkan kepalanya.
" Tuh Bin liat ngeselin tau nggak " rengek Yura.
" Tapi kayaknya bener kata Sea Lo cocok sama Ansel " sahut Binar dengan menahan tawa.
" Tuh kan Binar...." Raut wajahnya semakin kesal namun lucu seperti anak kecil yang ngambek meminta mainan.
Tera dan Binar melangkah pergi dengan di susul Yura.
" Bin Lo mau kemana sebenarnya?" Tanya Tera.
" Ada yang perlu gue urus "
" Soal kasus ayah Lo ? "
Binar mengangguk rasanya memang lelah, ia ingin kasus ini benar-benar selesai.
" Gue temenin ya "
" Nggak Tera, gue bisa kok sendiri "
" Bener ? "
" Iya "
" Yaudah gue pulang dulu ya "
Sebelum mereka pergi tiba-tiba tim Alister datang menghampiri mereka.
" Hallo ciwi-ciwi " sahut Nandana yang membuat Yura, Lentera, Binar terperanjat kaget.
" Astaga sih keriting ngagetin aja Lo " sahut Yura.
" Iya nih kalau mereka jantungan gimana ?" Ujar Aldar.
" Cieee yang belain karena ada mantan wkwk " ledek Nandana.
Dengan segera Ansel menyenggol lengan Nandana untuk segera diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALAN [ SELESAI ]
General Fiction[ FOLLOW + VOTE DULU SEBELUM BACA] Cerita ini tentang Kalan Abakhtar, seorang mahasiswa yang pintar nan berbakat bahkan menyandang sebagai ketua basket yang terkenal di universitasnya. Namun, masa lalunya membuat ia trauma dan mengalami penyakit PTS...