24

120 7 0
                                    

Brak...bola basket dengan mudah melesat masuk ke ring hanya dengan satu lemparan dari kedua tangan Binar.

" Buset dah ternyata spek bidadari ada yang juga yang bisa basket " celetuk Nandana melihat aksi Binar.

Suara tepuk tangan dari mereka terdengar.

" Kan punya sayap nan gimana sih wkwkwk " sahut Aldar.

Semua anggota Alister terpukau dengan aksi tersebut. Binar yang sadar akan hal itu buru-buru hendak pergi namun salah satu dari mereka memanggilnya

" Bin tunggu " teriak Aldar lalu bergegas menghampiri Binar di ikuti yang lain.

" eh iya Dar ada apa ya ? " Ucapnya.

Aldar kemudian memberikan tepuk tangan.

" Hebat Lo ternyata bisa basket juga ya " ucapnya.

" Mungkin tadi hanya sebuah keberuntungan jadi masuk ring " jawab Binar.

" Menurut gue ya bin cocok si kalau Lo masuk tim Alister " celetuk Nandana.

" Lah itu kan kemauan Lo aja nan biar bisa Deket sama Binar kan" ucap Ansel.

" Tau aja Lo biarin kan lagi pula belum ada kok yang Deket " sindir Nandana namun seketika mereka Diam saat Kalan menatapnya tajam.

" Hmm " kalan berdehem menatap serius mereka dan Nandana yang melihat bahkan sampai menelan ludahnya karena tatapan tajam Kalan.

" Ada kode nih  " ucap Aldar sembari menahan tawa.

" Bin kaki dan tangan Lo kenapa ?" Ucap Kalan membuat Binar segera mengarahkan pandangannya ke arah lengan ia sedikit kaget karena ada bekas luka kejadian kemarin.

" Ouh ini nggak apa-apa cuma luka ringan kok kemarin kaki gue kena pecahan kaca jadi telapaknya agak sobek " sahut Binar ia sebenarnya ingin memberitahu namun teringat kata-kata Dirga soal peneror itu.

" tapi Lo nggak apa-apa kan? " Sahut Kalan.

"Iya Bin kita khawatir takut Lo di teror lagi  " sahut Aldar.

" Hmm nggak kok aman. ouh ya kal, kabar Tera gimana? Gue udah coba hubungin tapi nggak bisa " ucap Binar menatap Kalan.

" Tera berangkat kok hari ini mungkin kemarin dia lagi shock aja nilainya turun dia juga harus ngerawat ibunya yang lagi sakit jadi harus bagi waktu " jawab Kalan.

" Ouh gitu yaudah nanti gue temuin deh, gue balik ke kelas dulu ya bentar lagi dosen masuk " ucap Binar lalu pergi dari hadapan mereka.

" Hati-hati Bin, see you " teriak Nandana.

" Mulai deh nan, Lo nggak liat aroma-aroma kecemburuan disini ?" Ucap Aldar sembari menyenggol lengan Nandana.

" Wkwk bener juga Lo maaf Yee kal " ucap Nandana menggaruk kepalanya.

Kalan lalu mendahului untuk pergi ke kelas ia pasti sudah paham kelakuan teman-temannya itu.

" Tuh kan nan awas Lo habis ini pasti nggak dapet jatah makan " sahut Samudra melangkah pergi menyusul Kalan.

" eh jangan dong, heh kalan maafin gue kal " teriaknya namun semuanya hanya fokus berjalan menuju kelas.

                              ***

Binar yang sudah memasuki kelas tampak melihat kehadiran Yura dan Sea.

" Hei kalian " ucap Binar

" Hallo binar " sahut mereka bersamaan.

" Btw Tera mana ? Kata Kalan dia berangkat ? " Ucap Binar sembari duduk.

" Hmm soal itu si gue nggak tau ya bin soalnya tadi pas gue kerumahnya udah sepi " balas Sea.

KALAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang